Siswa-Siswi Bojonegoro Semangat Ikuti Seminar Teladan Berbagi
Sabtu, 14 Desember 2019 21:00 WIBOleh Muhammad Roqib Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro – Siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Kalitidu, SMK Negeri 5 Bojonegoro, SMA Negeri 1 Bojonegoro, dan SMA Negeri 2 Bojonegoro, mengikuti seminar bertajuk Teladan Berbagi yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (14/12/2019).
Tiga tokoh yang dulunya alumni siswa teladan menjadi pembicara sekaligus inspirator dalam seminar tersebut yakni Muhammad Nurdin, Vice President Production ExxonMobil Cepu Limited, Hesly A.V Kumaat, Regional Executive Director St.Legere Design International Ltd, dan Ivan Affandi, Co Founder dan Executive Director Yayasan IndoRespro, Advisor to Gerakan Nasional Eco Masjid.
Acara ini juga dihadiri perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, Pamudji, Ketua Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro, Muhammad Roqib, Public and Government Affairs EMCL, Askarina Bintari Sumiran, dan guru pendamping.
Para narasumber berbagi pengalaman dan kisah semasa mereka bersekolah hingga menjadi siswa teladan dan melanjutkan studi hingga bangku kuliah dan berkarir sesuai dengan hasrat dan minat masing-masing.
Ivan Affandi bercerita, semasa sekolah ia boleh dibilang tergolong siswa yang pendiam. Akan tetapi, dalam hal prestasi di sekolah ia terbilang berprestasi. Ia juga meraih prestasi sebagai siswa teladan. Setelah lulus dari bangku sekolah, ia melanjutkan studi di jurusan teknik nuklir di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Jurusan teknik nuklir UGM ini hanya 25 mahasiswanya. Ya bisa dikatakan termasuk langka dan hampir punah. Sebab, jarang yang mengambil jurusan itu,” ujarnya berkelakar.
Setelah lulus dari bangku kuliah, Ivan sempat berkarir di perusahaan minyak asal Perancis di luar negeri. Namun, ia juga sempat mendirikan lembaga yang bergerak dalam pengolahan air limbah di Jakarta. Tujuannya mengolah air limbah atau air kotor menjadi layak minum dan mengubah lingkungan yang kumuh menjadi sehat dan berkualitas. “Saya melakukan apa yang saya sukai. Sehingga rasanya menyenangkan. Tidak ada yang terasa berat,”ujarnya.
Seminar bertajuk Teladan Berbagi yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (14/12/2019).
Hesly A.V Kumaat yang asli Tomohon, Sulawesi, bercerita, sejak kecil dan di bangku sekolah ia yakin bisa mencapai mimpi yang ia inginkan. Ia sewaktu kecil sudah berkeinginan agar bisa menginjak Jakarta. “Saya dari kecil sudah bisa mandiri. Bisa ke Jakarta tanpa minta uang sepeser pun dari orang tua. Ya itu dengan prestasi. Saya suka menggambar dan kesukaan saya itu membawa saya mencapai mimpi dalam hidup saya sampai besar,” ujarnya.
Hesly suka mendesain dan menggambar. Hasil karyanya diakui dan dihargai oleh dunia internasional. “Apa pun tantangannya, misalnya kita masuk zaman revolusi industry 4.0, kalau kita punya kualitas, punya prestasi, maka kita bisa menghadapi tantangan itu,” ujarnya.
Muhammad Nurdin mengawali pembicaraannya dengan mengisahkan masa kecilnya. Ia dari keluarga sederhana. Ia mempunyai enam saudara. Untuk bisa sekolah, ia harus berjualan es bon bon. Kendati begitu, ia punya tekad yang kuat. Ia akhirnya bisa melanjutkan studi di teknik mesin UGM Yogyakarta. “Sewaktu kuliah, saya hanya punya baju ganti lima. Kamar kos juga kecil dan sesak. Tetapi, saya bertekad, keterbasan saat itu tidak membuat saya berhenti untuk mencapai cita-cita,” ujarnya.
Setelah lulus bangku kuliah, Nurdin, sapaannya berkarir di industri minyak dan gas bumi dan akhirnya bergabung dengan ExxonMobil Cepu Limited.
Motivasi dan berbagi pengalaman yang disampaikan oleh para pembicara membuat para siswa termotivasi. Siswa banyak yang menanyakan bagaimana agar bisa memiliki semangat untuk terus berusaha mencapai cita-cita dan memenangkan persaingan yang ketat di dunia kerja.
Destriana Putri Ayuningtyas dari SMAN 1 Kalitidu misalnya bertanya bagaimana menghadapi masa digital atau revolusi industry 4.0 yang terjadi saat ini. Sebab, kata dia, tenaga manusia banyak digantikan oleh kecerdasan buatan dan robotik.
Menanggapi hal itu, para narasumber berpesan kepada para siswa agar tidak takut menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi seiring perkembangan teknologi. Yang perlu dipersiapkan adalah menyiapkan kualitas pribadi yang mumpuni. “Pesan saya, Anda bisa membuat berkali-kali kesalahan. Tetapi, Anda jangan pernah sekalipun berbohong. Sebab, kejujuran itu penting sekali,” ujar Hesly.
Perwakilan Cabdin Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro-Tuban, Pamudji, mengatakan, para narasumber seminar ini telah membuktikan bahwa untuk mencapai prestasi dan keberhasilan modalnya adalah tekad yang kuat dan tekun belajar.
“Para narasumber telah memberikan motivasi yang sangat berkesan karena berdasarkan pengalaman nyata. Ini patut untuk diteladani dan dicontoh,” ujarnya. (kik/imm)