Ratusan Warga Blora Unjuk Rasa Tuntut Penegakkan Hukum
Selasa, 25 Februari 2020 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Ratusan warga dan aktivis anti-korupsi di Kabupaten Blora, pada Selasa (25/02/2020) siang mengelar aksi demo atau unjuk rasa di gedung DPRD dan Kejaksaan Negeri Blora.
Aksi demo tersebut sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap pemberantasan korupsi di Kabupaten Blora. Massa menilai banyak kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora jalan di tempat dan tidak ada kejelasannya, salah satunya kasus dugaan korupsi anggota DPRD Blora periode lalu yang melibatkan sejumlah anggota DPRD.
Para pengunjuk rasa tersebut mulai menggelar aksi demo dengan titik kumpul dan pemberangkatan di Lapangan Kridosono. Ratusan aparat dari Polri, TNI, satuan Polisi Pamong Praja bersiap-siaga mengamankan jalannya aksi demo di sejumlah titik, dengan fokus pengamanan di kompleks gedung DPRD dan Kejaksaan Negeri Blora.
Untuk pengamanan dan untuk memperlancar jalannya aksi, Jalan A Yani sepanjang sekitar 400 meter ditutup dan lalu lintas dialihkan lewat jalur lain.
Ratusan warga dan aktivis di Blora, saat mengelar aksi demo atau unjuk rasa. Selasa (25/02/2020)
Aksi demo untuk menegakkan supremasi hukum bersatu melawan korupsi tersebut juga didukung dari Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi, dengan menggandeng sejumlah aktivis antara lain dari Forum Komunikasi Masyarakat Blora Selatan (Forkom BS), Masyarakat Anti- Korupsi Indonesia (MAKI) dan Gerakan Rakyat Menggugat (Geram), berdiri paling depan dalam berjuang melawan korupsi.
Aksi antara lain mengkritisi catatan gelap penegak hukum (Kejari) Blora, terkait kasus korupsi merugikan negara sebesar Rp 1,356 miliar, berupa pengadaan tanah kantor Pengadilan Agama, yang berkasnya sempat hilang.
Selain sangat lamban dalam penanangannya, kasus tanah PA ini dinilai para aktivis anti-korupsi, sebagai preseden buruk dalam penegakan hukum, dan dianggap memalukan.
Sepanjang perjalanan diatas truk komando, mereka meneriakkan yel-yel anti korupsi, dan meminta penegakan hukum yang tegas untuk pelaku korupsi.
"Tegakkan supremasi hukum, lanjutkan penanganan korupsi-korupsi di Blora yang mandeg, kedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa, untuk keadilan semuanya," teriak para pengunjuk rasa saat melaksanakan aksinya.
Ratusan warga dan aktivis di Blora, saat mengelar aksi demo atau unjuk rasa. Selasa (25/02/2020)
Para aktivis juga menyoroti lambannya dugaan kasus korupsi kunjungan kerja (kunker) Anggota dan Sekretariat DPRD Periode 2014-2019 oleh Kejari Blora, karena dinilai kasusnya jalan di tempat.
Saat di gedung dewan, para pendemo diterima Ketua DPRD HM Dasum. Sedangkan Kapolres AKBP Antonius Anang pun, ikut turun membaur di tengah anggota untuk mengamankan aksi.
Dasum kemudian ikut naik ke mimbar bebas, menyatu dengan pendemo, dan menyatakan dukungannya atas penegakkan supremasi hukum di Blora. Dia juga menyatakan mendukung aksi para aktivis anti-korupsi ini.
"Saya dukung upaya dan maksud baik mereka, untuk penuntasan kasus korupsi di Blora, dalam pakta integritas saya tanda tangan lima tahun ke depan, akan saya optimalkan pengawasan agar tidak ada korupsi di DPRD di bawah kepemimpinan saya," katannya menandaskan.
Usai menggelar aksi di DPRD, pendemo melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki menuju Kejaksaan Negeri (Kejari). Di sana mereka menuntut, agar Kejari serius menangani kasus-kasus korupsi.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora, I Made Sudiatmika yang diwakili Kasi Intelijen M Adung, memenuhi permintaan aktivis untuk naik ke mimbar bebas. Adung pun menegaskan, Kejari membuat pakta integritas penegakkan supremasi hukum di Blora, profesional dalam menegakkan hukum yang berlaku di Indonesia, dan bersama rakyat melawan korupsi.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Blora, Kompol Zuwono, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pengamanan demonstrasi.
"Kami kerahkan 300 personil, Sabhara, Reserse, Intel dan Polsek, pengamanan dari satu peleton Sat Pol PP dan aparat dari Dinas Perhubungan Blora. Bapak Kapolres turun langsung memimpin pengamanan tersebut, Jalan A Yani dari pertigaan Kejaksaan sampai SMPN 6 Blora, ditutup untuk sementara hingga demo selesai," tuturnya.
Meski aksi di depan Kantor Kejari sempat sedikit memanas, namun aksi turun ke jalan ini berjalan aman, lancar dan tertib. Para pendemo membubarkan diri dan pulang ke tempat asal masing-masing, dengan belasan kendaraan roda empat jenis truk, mobil pribadi dan kendaraan roda dua. (teg/imm)