Bupati Bersama Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Pantau Penyaluran Sembako di Kecamatan Trucuk
Sabtu, 23 Mei 2020 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah didampingi Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, M Arwan, pada Sabtu (23/05/2020) hadiri dan lakukan pemantauan penyaluran bantuan sembako untuk warga terdampak virus Corona (Covid-19) di Desa Pagerwesi Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro
Kegiatan tersebut juga dihadiri Camat Trucuk, Heru Sugiarto; Kapolsek Trucuk, AKP Sugimat; Dandramil Trucuk, Kapten Inf Ratik, Kepala Desa Pagerwesi, Subagyo dan masyarakat penerima manfaat, sebanyak 150 kepala Keluaga (KK), warga masyarakat terdampak virus Corona (Covid-19)
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) KabupatenBojonegoro, M Arwan menjelaskan bahwa sasaran program ini adalah mereka para pedagang kantin dan yang berjualan di area sekolah serta warga miskin yang tidak menerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun Bantuan Pangan Non Tunai Dareah (BPNTD), dengan besaran untuk pedagang kantin dan yang berjualan di sekolah akan menerima sembako senilai masing-masing Rp 600 ribu, yang akan disalurkan 4 tahap, atau setiap tahap senilai Rp 150 ribu, dan untuk warga miskin non penerima BPNT maupun BPNTD akan menerima bantuan sembako senilai Rp 400 ribu yang akan disalurkan 4 tahap, atau setiap tahap senilai Rp 100 ribu
"Bantuan sembako dari Pemkab Bojonegoro saat ini sudah disalurkan untuk yang ketiga kalinya." kata M Arwan, Kepala Dinas Sosial Kabupaen Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah didampingi Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto saat hadiri dan lakukan pemantauan penyaluran bantuan sembako di Desa Pagerwesi Kecamatan Trucuk. Sabtu (23/05/2020)
Bupati Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu upaya Pemkab Bojonegoro mengalokasikan sembako untuk warga masyarakat ini karena impact atau dampak pandemi virus Corona (Covid-19) sangat luar biasa, di mana yang biasanya jualan di pasar, sekarang tidak bisa jualan. Yang bisasanya jualan di kantin sekolah dan pondok pesantren, sekarang tidak bisa jualan. Yang biasanya rias manten, sekarang stop tidak ada rias manten.
"Ini semua adalah usaha Pemkab Bojonegoro agar warga yang aktivitasnya dibatasi keluar rumah, tetap bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu pangan." kata Bupati.
Selanjutnya Bupati juga meminta masyarakat untuk bersama-sama dalam mencegah penyebaran penularan virus Corona, dengan mengikuti arahan dari pemerintah. Menurut Bupati virus Corona tersebut mungkin tidak hilang total, tapi kemungkinan nantinya badan masnusia sudah mulai memiliki kekebalan dan nantinya penularannya berbeda sehingga warga masyarakat harus tetap berhati-hati.
"Kalau seperti ini harus bareng-bareng cara mencegahnya, masyarkat harus mengikuti arahan dari pemerintah, antara lain jangan kumpul-kumpul dan jangan buat keramaian, kaena ini tugas bersama, termasuk diwajibkan menggunakan masker saat berada di luar rumah." kata Bupati
Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat penerima bantuan agar memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari minimal untuk bertahan di tengah pademi Covid-19, dan tidak digunakan untuk membeli baju.
"Kalau bisa bantuan ini jangan untuk beli baju. Sekarang ini bagaimana mencukupi kebutuhan." kata Bupati.
Lebih lanjut Bupati berharap agar masyarakat mengerti kenapa pemerintah mengambil kebijakan tidak boleh salat idulfitri di masjid, tidak boleh takbir keliling, kemudian kalau anjangsana, semua pakai masker dan jaga jarak, kalau bisa ya pakai WA (WhatsApp) dulu.
"Tidak mengurangi esensi dari silaturahmi. Yang penting niatnya jangan memutus silaturahmi. Lebih baik bagaimana momentum lebaran ini untuk saling memaafkan." kata Bupati.
Di akhir sambutannya Bupati mengajak masyarakat berdoa dan berikhtiar agar Indonesia segera terlepas dari wabah virus ini, dan masyarakat bisa sehat kembali.
"Mari kita sama-sama berdoa dan berihtiar agar Indonesia segera terlepas dari wabah virus ini dan masyarakat bisa sehat kembali, tetap rukun dan kompak. Mudah-mudahan Bojonegoro menjadi kabupaten yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Bupati Anna Muawanah. (dan/imm)