Virus Corona
24 Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Blora, 15 Kasus dari Klaster Temboro
Selasa, 26 Mei 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan selalu mengutamakan protocol kesehatan karena potensi penyebaran virus masih bisa terjadi jika seluruh komponen masyarakat belum bisa kompak melakukan pencegahan sesuai anjuran protokol kesehatan yang berulang kali disampaikan.
Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto SKM MKes mengatakan dari 24 kasus Covid -19 di Blora, sebagian besar penderitanya adalah berusia antara 13-35 tahun dan dari 24 kasus Covid -19 itu, lanjut Lilik, 15 kasus diantaranya berasal dari klaster Temboro.
“Usia yang masih cukup muda itu potensi untuk sembuh besar lantaran daya imunnya masih sangat bagus. Semoga yang lain ikut segera sembuh,“ kata Lilik Hernanto, Selasa (26/05/2020)
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Lilik Hernanto SKM MKes, saat menyampaikan update perkembangan pemantauan virus Corona (Covid-19) Kabupaten Blora. Selasa (26/05/2020)
Lilik menjelaskan, dari 24 kasus Covid-19 yang ada di Blora sebagian besar yang terpapar usianya antara 13 tahun – 35 tahun.
”Prosentasenya ada 78 persen. Mereka usianya masih mudah sehingga daya tahan tubuhnya sangat bagus. Dengan demikian diharapkan bisa sembuh,” kata Lilik
Untuk sebaran penderita Covid tersebar di 8 kecamatan, Lilik menyebutkan diantaranya Kecamatan Blora, Cepu, Kradenan, Jati, Kunduran, Ngawen, Todanan, Jepon. Terbanyak ada di wilayah Kecamatan Jati – kedua Blora dan ke tiga di wilayah Kecamatan Kunduran.
“Kasus paling tinggi di Kecamatan Jati, kedua Blora dan Kuduran ketiga,” tutur Lilik
Dari 24 kasus Covid -19 itu, lanjut Lilik, 15 kasus diantaranya berasal dari klaster Temboro. Satu kasus dari klaster Perumda Blora Kota dan terjadi penularan kepada 4 orang lain.Sedangkan sisanya tersebar di beberapa wilayah. Satu dari Kentong, Cepu, yakni pasien dari Jakarta, satu lagi dari Singget jati di RSU Purwodadi.
“Dan satu lagi dari Blora dengan penyakit penyerta diabetes, satu lagi dari wilayah Ngawen yang mempunyai penyakit penyerta Tuberkulosis yang kronis.” tutur Lilik.
Lilik menjelaskan untuk data sebaran secara lengkapnya bisa dilihat langsung di website corona.blorakab.go.id. Atas data tersebut kami kembali mengingatkan bahwa virus ini belum ada obatnya, satu satunya cara untuk mencegahnya adalah disiplin untuk memutus rantai penularannya. Yakni disiplin tidak bepergian jika tidak penting, jika terpaksa wajib pakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.
“meminta agar masyarakat bisa senantiasa menjaga kesehatan dan menjaga imunitas, sebab virus ini hanya bisa kalah oleh sistem imunitas yang baik. Selain itu juga kembali mengingatkan agar warga yang masih merantau untuk menunda mudiknya terlebih dahulu.” ujar Lilik
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Purwadi Setiyono SE, menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur, organisasi dan komunitas masyarakat yang selama ini telah menyalurkan bantuannya ke Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora.
“Sudah banyak sekali bantuan yang kita terima berupa APD, obat-obatan, dan peralatan cuci tangan. Semuanya langsung kita salurkan. Posko tetap buka dan masih membuka kesempatan untuk penyaluran bantuan. Hanya saja kita tidak menerima uang, hanya barang,” ucap Purwadi Setiyono SE. (teg/imm)