Realisasi Target PTSL 2020 Kabupaten Bojonegoro Tempati Urutan Kedua Se Jawa Timur
Kamis, 16 Juli 2020 18:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, pada Kamis (16/07/2020) hadiri penyerahan sertifikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun anggaran 2020 di Desa Jampet Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.
Penyerahan sertipikat tersebut terlaksana atas keberhasilan Kabupaten Bojonegoro hingga pertengahan tahun ini menempati urutan kedua se Jawa Timur setelah Kabupaten Gresik dalam realisasi target atau penuntasan program PTSL tahun 2020.
#adsense#
Bupati Anna Muawanah, dala sambutannya megapresiasi BPN Bojonegoro atas upaya pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan sertipikat hak atas tanah. Menurutn Bupati, pelaksanaan program PTSL merupakan Program Strategis Nasional Kementrian Agraria Dan Tata Ruang.
"Program PTSL sendiri dilaksanakan mulai tahun 2017 guna mendorong bank data yang terintegrasi dan sesuai fungsi, baik fungsi tempat tinggal, pertanian, maupun industri." tutur Bupati Anna Muawanah.
Bupati menyampaikan bahwa berdasarkan target, PTSL di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2021-2022 seharusnya sudah tuntas, karena adanya pandemi covid-19, sehingga dilakukan penghematan untuk penanganan Covid-19 dari Kementrian Agraria Dan Tata Ruang.
"Pemkab Bojonegoro terus berupaya maksimal, seperti halnya di Desa Jampet Kec. Ngasem sudah 1.912 bidang tanah terselesaikan di tahun 2020 ini," tutur Bupati Anna Muawanah.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro, Yeri Agung Nugroho SH MSi saat beri sambutan dalam penyerahan sertifikat PTSL di Desa Jampet Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Kamis (16/07/2020)
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro, Yery Agung Nugroho SH MSi mengatakan, bahwa per tanggal 16 Juli 2020 hari ini, Kabupaten Bojonegoro berhasil menempati urutan kedua dalam realisasi target atau penyelesaian Program PTSL sertipikat hak atas tanah se Jawa Timur, dengan menuntaskan secara lengkap sejumlah 23 desa dari 430 desa atau kelurahan.
"Sedangkan urutan pertama ditempati Kabupaten Gresik dengan menyelesaikan 28 desa." kata Yery Agung Nugroho
Yery menambahkan Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro 230.706 hektare, terdiri dari 28 kecamatan, dan tersebar di 430 desa dan kelurahan. Sedang perkiraan jumlah bidang tanah di Kabupaten Bojonegoro berdasarkan inventarisasi dan idntifikasi data, di mana data ini masih berkembang, karena mungkin adanya penggabungan bidang tanah atau pemisahan bidang-bidang tanah, untuk tahun 2020 diestimasikan sebanyak 750.773 bidang, sedangkan pelaksanaan pendaftaran tanah, baik melalui kegiatan rutin dan PTSL serta dan kegiatan pendaftaran tanah lainnya, sudah terselesaikan sebanyak 513.033 bidang.
"Sehingga sisa bidang tanah yang harus kita selesaikan masih cukup banyak, yaitu masih kurang lebih 237.700 bidang," kata Yery Agung Nugroho SH MSi.
Yery Agung Nugroho menjelaskna bahwa untuk target PTSL tahun 2020 di Kabupaten Bojonegoro, awalnya untuk PBT sebanyak 125.000 bidang, SHAT sebanyak 119.000, K4 sebanyak 150 bidang. Namun karena dampak covid-19, tidak maksimal, sehingga di Kabupaten Bojonegoro dilakukan penghematan 30.000 bidang.
"Sehingga target setelah penghematan, atau setelah revisi untuk PBT 95.000 bidang, SHAT 90.300 bidang, K4 150 bidang," kata Yery Agung Nugroho. (dan/imm)