Hasil Evaluasi Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Bojonegoro Berlangsung Baik
Rabu, 09 September 2020 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 3 sekolah di Kabupaten Bojonegoro, mulai Selasa (18/08/2020) lalu, telah laksanakan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas.
Ketiga sekolah tersebut yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bojonegoro, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bojonegoro, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sumbang Bojonegoro.
Setelah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu, hasil evaluasi terhadap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas di 3 sekolah tersebut berlangsung baik.
Kasi SMK, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Bojonegoro dan Tuban, Lena MPd, saat beri keterangan. Rabu (09/00/2020).
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) SMK, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Bojonegoro dan Tuban, Lena MPd, kepada media ini. Rabu (09/00/2020).
"Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, dari pengamatan kami di 3 sekolah pilot project tersebut, selama 2 minggu kondisi siswa sehat semua, dan sekolah tetap melaksanakan proses pembelajaran tatap muka sebanyak 25 persen, dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Lena MPd.
Lena menambahkan bahwa ke depan, dari hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, bagi sekolah-sekolah lainnya yang siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, dipersilakan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Tentunya ada instrumen yang harus dipenuhi, selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, ada beberapa hal jika memang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata Lena MPD.
Adapun instrumen yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas antara lain yang pertama harus ada surat persetujuan dari orang tua dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, yang kedua sekolah harus membentuk gugus tugas covid-19, dan yang ketiga, pihak sekolah harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan jajaran yang ada di wilayah kecamatan.
Lena mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi terhadap sekolah-sekolah di Kabupaten Bojonegoro, khususnya jenjang SMA dan SMK, sebagian besar mengendaki melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Untuk Kabupaten Bojonegoro, 92 persen mengharapkan pembelajaran tatap muka terbatas," kata Lena MPd.
Suasana pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Bojonegoro. Rabu (09/00/2020).
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Bojonegoro, Sumarmin MPd, dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas selama kurang lebih 3 minggu, seluruh tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa-siswi peserta pembelajaran tatap muka terbatas, semuanya dalam kondisi sehat.
"Dari uji coba itu, Alhamdulillah, sampai hari ini sehat semua. Dari guru dan karyawan, tidak ada masalah." kata Sumarmin MPd.
Sumarmin menyampaikan bahwa siswa-siswi SMA Negeri 1 Bojonegoro yang sebelumnya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, 97 persen tetap melanjutkan mengikuti pembelajaran tatap muka, sementara yang 3 persen, atas permintaan orang tua, karena mungkin khawatir dan sebagainya, diganti dengan mengikuti daring.
"Akan tetapi tertutupi oleh anak-anak yang dulunya orang tuanya menyatakan mengikuti pembelajaran secara daring, sekarang menyusul mengikuti pembelajaran tatap muka atau luring, yang jumlahnya sebanding dengan yang beralih mengikuti daring." kata Sumarmin MPd.
Saat ditanya apakah SMAN 1 Bojonegoro ada wacana untuk menambah jumlah siswa-siswi yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka, Smarmin mengaku belum ada wacana tersebut.
Hal tersebut dikarenakan yang pertama memang belum ada regulasi atau surat edaran, baik dari Kementerian atau Gubernur maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yang membolehkan untuk dilakukan penambahan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Terkecuali kalau nanti ada regulasi baru baik dari Gubernur atau Dinas Pendidikan Provinsi, yang membolehkan dilakukan penambahan.
"Sampai detik ini kami belum ada wacana untuk menambah. Saya tetep mempetahankan bahwa yang tatap muka adalah 25 persen. Saya tetap menjaga kesehatan anak-anak dan bapak ibu guru." kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bojonegoro, Sumarmin MPd. (dan/imm)