'Cangkrukan Karo Buke', Bupati Ajak Mahasiswa Bojonegoro Diskusi, Siapkan SDM Unggul
Sabtu, 12 September 2020 21:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Sabtu (12/09/2020) sore, mengajak para mahasiswa Bojonegoro yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi, baik di Bojonegoro maupun di luar kota Bojonegoro, berdialog dan berdiskusi, yang dikemas dalam acara 'Cangkrukan Karo Buke' (Cangkrukan Bersama Buke).
Kegiatan yang digelar di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro tersebut sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam upaya menyiapkan SDM unggul, pemerataan pendidikan, dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Cangkrukan Karo Buke tersebut dihadiri Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah; Asisten Pemerintahan dan Kesra, Djoko Lukito; Asisten Administrasi Umum, Yayan Rohman; Kepala Dinas Kominfo, Kusnandaka Tjatur; Kepala Dinkes, Ani Pujiningrum; Kepala Disbudpar, Budiyanto; Kepala Bappeda, Mukhamad Anwar Mukhtadlo; Kabag Kesra, Sahari; Kabag Humas dan Protokol Masirin.
Sementara peserta berasal dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Bojonegoro dari berbagai kampus, baik yang berasasl dari lokal Bojonegoro maupunj yang sedang menempuh kuliah di Malang, Surabaya, Jember, Yogyakarta, Semarang, Bogor, Jakarta, bahkan yang kuliah di Luar Negeri.
Dalam diskusi yang dikemas dalam format diskusi tanya jawab tersebut, difokuskan pada pembahasan atau sosialisasi terkait beasiswa scientist, beasiswa satu desa dua sarjana, serta beasiswa mahasiwa semester akhir, yang dihadiri nara sumber berkompeten dari sjumlah OPD di lingkup Pemkab Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara 'Cangkruk Bersama Buke' di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Sabtu (12/09/2020)
Bupati Anna Muawanah atau yang biasa disapa 'buke' memaparkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bertumpu pada tiga sektor, yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi. Menurut Bupati, IPM akan tercapai apabila ketiga sektor tersebut mengalami peningkatan.
"Dengan kondisi geografis Bojonegoro yang luas dan masyarakat yang variatif, sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan IPM dimaksud." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati mengungkapkan bahwa sejak awal pemerintahannya, dalam 5 tahun ke depan program-program unggulan yang sudah dicanangkan dan dilaksanakan secara terencana dan bertahap, mulai dari infrasrtuktur, sektor pertanian, perdagangan, kesehatan, peternakan, teknologi informasi, dan pemerataan pendidikan dengan program beasiswa scientis dan satu desa minimal ada dua sarjana, dan program-program lainnya.
Menurut Bupati, dahulu banyak orang desa yang bermigrasi ke kota, untuk mengais rejeki, bersekolah, dan akhirnya menetap tinggal di kota.
"Hal inilah yang menimbulkan ketidak seimbangan di berbagai bidang antara masyarakat desa dan kota." kata Bupati Anna Muawanah.
Masih menurut Bupati bahwa dengan adanya program beasiswa tersebut diharapkan setelah lulus menempuh pendidikan perguruan tinggi, agar para mahasiswa tersebut kembali ke desa untuk membangun desa, dengan mentransfer teknologi, ilmu pengetahuan, juga transfer keberanian.
"Karena mahasiswa adalah agen perubahan atau agent of change bagi kemajuan negeri," kata Bupati Anna Muawanah.
Kepala Disdik Kabupaten Bojonegoro, Dandy Suprayitno AP MSi, saat beri sambutan dalam acara 'Cangkruk Bersama Buke' di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Sabtu (12/09/2020)
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro, Dandy Suprayitno AP MSi menjelaskan bahwa program beasiswa scientist (prestasi) dan satu desa dua sarjana ini dicetuskan oleh Bupati Bojonegoro untuk memastikan agar generasi Bojonegoro ke depan memperoleh hak-haknya untuk maju dan berkembang.
Menurut Dandy, beasiswa scientist tersebut saat ini dikhususkan untuk jurusan scientist mengingat Kabupaten Bojonegoro memiliki sumber daya yang melimpah dan kebutuhan ke depan paling banyak lulusan keahlian di bidang teknik.
"Seluruh jurusan teknik dan yang paling utama adalah kedokteran, karena kekurang tenaga dokter, sehingga ini menjadi peluang besar bagi adik-adik di Kabupaten Bojonegoro untuk memiliki semangat dan sebagai dorongan untuk belajar dan membuktikan bahwa generasi Bojonegoro adalah generasi yang memang bisa diandalkan." kata Dandi Suprayitno.
Salah satu perwakilan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) semester V jurusan Sastra Indonesia, Febry DS, berpendapat bahwa beasiswa scientist dan satu desa dua sarjana merupakan program yang bagus, karena ada titik jelas antara Pemkab dengan mahasiswa terkait program tersebut dan tindak lanjutnya.
"Harapannya, ke depan ada penambahan kuota, tidak hanya dua sarjana saja, dan ada ruang khusus komunikasi bagi mahasiswa dengan Pemkab Bojonegoro." kata Febri. (dan/imm)