BBGRM, Tentang Pentingnya Gotong Royong dalam Membangun
Rabu, 25 November 2015 14:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Bojonegoro- Bertempat di lapangan Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XII yang diberangkatkan pula dengan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) KE 42 tahun 2015. Acara diawali dengan kegiatan gotong royong memperbaiki jalan paving di Gang Sasmito RT 6 Rw 1 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro,Drs. H. Setyo Hartono, MM yang diikuti oleh warga setempat.
Kemeriahan pencanangan BBGRM dan HKG PKK tahun 2015 ini sudah terasa sejak pagi dengan aneka tampilan kesenian tari yang dibawakan oleh pelajar SD Paul, selain itu dipamerkan pula aneka produk dari beberapa desa dan kelurahan di kecamatan Bojonegoro serta kecamatan lain. Antara lain stand kerajinan,olahan makanan dan aneka produk home industri milik warga serta beberapa kecamatan yang menampilkan produk unggulan wilayahnya seperti Kecamatan Baureno, Ngamen, kapas, Bojonegoro serta UMKM binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UMKM
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (BPMD) Kabupaten Bojonegoro Drs.Ec, Djumadi dalam laporannya menjelaskan bahwa semangat gotong royong harus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan peran aktif masyarakat menujunpenguatan integritas sosial. “Langkah riil dalam bentuk pelaksanaan kerja bhakti diseluruh lapisan masyarakat untuk turut serta membangun keluarga dan lingkungan. Sekaligus mewujudkan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan hasil hasil pembangunan di Bojonegoro,” katanya.
Bulan Bhakti ini dilaksanakan mulai 25 Nopember sampai dengan 25 Desember 2015 dengan menggelar beragam kegiatan sosial ditengah masyarakat sekaligus menggerakkan semangat gotong royong.disamping itu pada kesempatan ini akan diserahkan bantuan dan hadiah pemenang lomba yang diselenggarakan ditahun 2015 ini.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Dra. HJ. Mahfudh Suyoto Msi menyampaikan kunci utama adalah mampu bersinergi dengan semua komponen membawa kearah kerukunan dan kenyamanan dalam kinerja sesuai dengan tungkai masing masing. Pembangunan tidak hanya pada inftratruktur semata namun juga membangun manusia mulai sisi pertumbuhan ekonomi,pendidikan,kesehatan menjadi tujuan bersama ini dalam rangka mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera atau harmonis.
“Harapan terbesar adalah bagaimana seluruh keluarga di Bojonegoro bisa hidup harmonis. Namun,lanjut Ketua TP PKK bahwa ada banyak masalah yang terjadi dilapangan diantaranya adanya gizi kurang dan gizi buruk, tingginya angka pengangguran. Selain itu penyebaran HIV Aids juga harus diwaspadai dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat,” kata Mahfudhoh Suyoto.
Salah satu program adalah GDSC adalah dalam rangka menciptakan tatanan masyarakat yang baik dengan bersinergi dengan semua komponen mulai masyarakat, PKK, wali amanat desa dan pemerintah . Kerjasama pemerintah dan masyarakat dengan disokong pihak pihak terkait salah satunya PKK untuk memberdayakan masyarakat. Kerja cepat,tepat dan bermanfaat untuk landasan. PKK melalui kelompok dasa wisma alam rangka membantu pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat salah satunya berbentuk data buku dasa wisma diharapkan akan membantu. Karena pendataan dilakukan riil dilapangan dengan melibatkan para kader. Ketua TP PKk mengharapkan buku darwis bisa dijadikan acuan pemerintah dalam menyusun program karena dilakukan data riil dilapangan.
Sementara itu wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM Menyampaikan semangat gotong royong adalah jati diri bangsa kita yang sudah mulai luntur. Saat ini adalah waktu yang setempat untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong. Wabup juga mengingatkan tentang kesehatan, terutama pentingnya memiliki jamban.
“Kesehatan dalam hal ini adalah tentang kepemilikan jamban.hal kedua adalah bagaimana menerapkan pola pola hidup cerdas. Bagaimana desa melakukan inventarisir anak anak usia sekolah yang putus agar bisa sekolah kembali, ini memerlukan kerja sama dengan semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah,” terangnya. (mol/moha)