Pemkab Bojonegoro Gelar Seminar Tata Kelola Air dan Pengelolaan DAS Terpadu
Jumat, 23 Oktober 2020 15:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojongoro, pada Jumat (23/10/2020), menggelar Seminar Tata Kelola Air dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Secara Terpadu.
Kegiatan yang digelar di Ruang Angling Dharma Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tersebut dirangkai dengan penandatanganan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Waduk Gongseng, di Desa Papringan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; Kapala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dr Ir Agus Rudyanto MTech; Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Imam Sholikin; Adm Perhutani KPH Bojonegoro, Dewanto SHut MSc; Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM; Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dr Ir Dyah Wahyu Ermawati MA; Kepala Bappeda Bojonegoro, Drs Ec Mukhamad Anwar Mukhtadlo MSi; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air, Ir Tedjo Sukmono MM; Direktur PDAM Kabupaten Bojonegoro, Joko Siswanto SSos; Kepala OPD Pemkab Bojonegoro; Camat dan perwakilan Ketua HIPPAM Bojonegoro
Kepala Bappeda Bojonegoro, Drs Ec Mukhamad Anwar Mukhtadlo MSi, saat beri sambutan dalam Seminar Tata Kelola Air dan Pengelolaan DAS Secara Terpadu. Jumat (23/10/2020)
Kepala Bappeda Bojonegoro, Drs Ec Mukhamad Anwar Mukhtadlo MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyediaan air bersih di Kabupaten Bojoengoro mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, serta mempengaruhi perkembangan ekonomi, seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk rumah tangga, industri, pertanian, termasuk peternakan, perikanan dan perkebunan.
"Hal ini memerlukan pemikiran bersama terkait tata kelola kebutuhan air untuk rumah tangga,industri, pertanian, peternakan dan perikanan," kata Mukhamad Anwar Mukhtadlo.
Mukhamad Anwar Mukhtadlo mengungkapkan bahwa beberapa masalah pokok yang di hadapi Kabupaten Bojonegoro antara lain yang pertama tingkat kecukupan air bersih masih perlu terus ditingkatkan. Yang kedua masalah kualitas air dan kuantitasnya yang sangat fluktuatif pada musim hujan dan musim kemarau.Yang ketiga masalah teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan air memerlukan inovasi, mengingat kualitas air baku yang cenderung makin menurun, terlebih dengan belum optimalnya upaya expolrasi untuk menemukan sumber mata air yang baru.
"Mempertimbangkan 3 hal tersebut di atas, maka diadakan seminar tata kelola air dan pengolahan DAS terpadu. Melalui seminar ini diharapkan bisa bersama sama menemukan upaya dan trobosan teknologi bersama, terhadap berbagai persoalan tata kelola air yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro," kata Mukhamad Anwar Mukhtadlo.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dr Ir Agus Rudyanto MTech saat beri sambutan dalam Seminar Tata Kelola Air dan Pengelolaan DAS Secara Terpadu. Jumat (23/10/2020)
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dr Ir Agus Rudyanto MTech menjelaskan bahwa Waduk Gongseng ini di bangun pada tahun 2014 sekarang sudah hampir selesai dan pada bulan Mei atau Juni 2021 akan diadakan pengisian waduk.
Menurutnya, Waduk Gongseng nantinya bisa menamlung 22 juta meter kubik air dengan tinggi 34 meter dan bisa mengairi keperluan irigasi seluas 6.200 hektare, untuk air baku 300 liter per detik dan untuk potensi listrik sebesar 0,7 mega watt.
"Dan tentunya juga untuk pariwisata di Bojonegoro. Kalau ada air itu masyarakat senang, bisa di gunakan untuk pariwisata," kata Agus Rudyanto
Agus Rudyanto mnenjelaskan bahwa dalam pembangunan bendungan aau waduk, harus dilengkapi dokumen rencana tindak darurat (RTD), yang tujuannya memberikan petunjuk yang sistematis untuk mengenali problem-problem yang mengancam bendungan kemudian untuk melihat respons yang cepat guna mencegah terjadinya keruntuhan bendungan dan tentunya mempersiapkan upaya-upaya untuk memperkecil risiko jatuhnya korban jiwa dan mengurangi kerusakan harta benda.
"Kita harus selalu waspada bila terjadi keadaan darurat. Bendungan Gongseng adalah milik kita bersama marilah kita jaga kelestariannya dan kita pastikan di hulunya tidak ada kerusakan hutan sehingga tidak terjadi gundul dan nanti kita akan melakukan reboisasi di sekitar bendungan dan mari kita jaga bendungan untuk kesejahteraan kita semua," kata Agus Rudyanto/.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah dan Kepala BBWS Bengawan Solo, Dr Ir Agus Rudyanto MTech, saat tandatangani dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD) Waduk Gongseng. Jumat (23/10/2020)
Bupati Bojonegoro, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Rencana Tindak Darurat (RTD) Waduk Gongseng, merupakan komitmen dari Pemkab Bojonegoro bersama BBWS Bengawan Solo, di mana saat terdapat proyek strategi nasional (PSN), maka ada konsekuensi-konsekuensi jika suatu ketika misal terjadi bencana, maka telah meiliki rencana tindak darurat.
"Terima kasih kepada BBWS yang terus merespon baik terhadap usulan-usulan kepada Pemkab Bojonegoro," kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati berharap agar nantinya Waduk Gongseng dijadikan tempat wisata, karena menurut Bupati, Waduk Gonseng memiliki tampilan yang cukup indah untuk dikembangkan menjadi objek wisata.
"Saya kemarin sudah minta untuk mengundang Kepala Desa Papringan dan Soko, untuk dikawal soal potensi pariwisata." kata Bupati Anna Muawanah.
Di akhir sambutannya, Bupati berharap nantinya Waduk Gongseng bisa mengairi lahan pertanian yang jauh, yang tidak bisa dijangkau oleh dari Waduk Pacal, dan tidak bisa dijangkau dari Bengawan Solo.
Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro juga telah merespons terhadap perencanaan anggaran 2021 agar segera dibagun saluran sekunder dan tersier untuk daerah irigasi Waduk Gongseng, sehingga kalau waduk mulai operasional, bisa untuk mengairi wilayah yang tidak terjangkau oleh Waduk Pacal dan Bengawan Solo.
"Waduk Gongseng ini masyarakat sudah betul-betul sangat menunggu. Saya yakin kalau ini segera terjadi maka rakyat semakin makmur," kata Bupati Anna Muawanah. (red/imm)