Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Identifikasi Kerusakan dan Kaji Kebutuhan Pasca-Bencana
Selasa, 08 Juni 2021 13:00 WIBOleh Dan Kuswan Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Selasa (08/06/2021), menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Identifikasi Kerusakan dan Kaji Kebutuhan Pasca-Bencana (Jitupasna).
Bimtek tersebut bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada aparatur pemerintah dalam mengidentifikasi kerusakan dan kerugian bencana, serta untuk mengkaji kebutuhan pasca-bencana, sehingga dapat diambil langkah penanggulangan awal, sebagai upaya pengurangan risiko bencana.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bojonegoro Ardian Orianto SSTP, dan diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang, serta diikuti perwakilan dari 28 kecamatan se Kabupaten Bojonegoro
Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, saat beri sambutan dalam acara Sosialisasi dan Bimtek Identifikasi Kerusakan dan Kaji Kebutuhan Pasca-Bencana. (foto: dan/beritabojonegoro)
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro Ardian Orianto SSTP dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program kerja dari BPBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2021.
Menurutnya, maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan keterampilan kepada aparatur pemerintah dalam hal ini untuk mengetahui kerusakan dan kerugian bencana sekaligus untuk melakukan kajian terhadap kebutuhan pasca-bencana.
"Kegiatan ini tujuannya untuk memberikan kemampuan kepada para peserta untuk menghitung kerusakan dan kerugian bencana, mulai dari sektor ekonomi, sektor sosial dan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat sehingga dapat diambil langkah penanggulangan awal oleh pemerintah, sebagai upaya pengurangan risiko bencana." kata Kepala BPBD Bojonegoro, Ardian Orianto..
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ada sejumlah potensi ancaman bencana, meliputi bencana banjir dan banjir bandang, kekeringan, kebakaran hutan dan pemukiman, kecelakaan air, serta bencana angin puting beliung.
"Selain itu di Kabupaten Bojonegoro termasuk ada industri migas maka ada potensi ancaman bencana yang patut diwaspadai yaitu bencana kegagalan teknologi atau industi," kata Kepala BPBD Bojonegoro Nurul Azizah, yang juga selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro.
Nurul Azizah berharap dengan adanya bimbingan teknis tersebut akan memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada bidang rehabilitasi dan rekonstruksi bencana, sehingga aparat pemerintah mempunyai pemahaman yang sama mengenai pengkajian kebutuhan pasca-bencana serta mampu menyusun dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
"Sehingga nantinya petugas di tingkat kecamatan dapat membantu BPBD dalam melakukan verifikasi data kerusakan dan perhitungan kebutuhan pasca-bencana." kata Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM. (dan/imm)