Diguyur Hujan, Ratusan Hektare Tanaman Tembakau Petani di Sugihwaras, Bojonegoro, Mati
Selasa, 29 Juni 2021 14:00 WIBOleh Dan Kuswan Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun beberapa hari terakhir, membuat ratusan hektare tanaman tembakau milik petani di Desa Balongrejo, Alasgung, dan Desa Bareng, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mati, karena terendam air.
Di tiga desa tersebut, setidaknya ada 400 hektare tanaman tembakau petani yang mati. Sementara, jumlah keseluruhan tanaman tembakau yang mati di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro saat ini masih dalam pendataan dinas terkait. Jumlahnya diperkirakan bisa mencapai ribuan hektare.
Salah seorang petani di Desa Balongrejo, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Sodikin (52), ditemui awak media ini Selasa (29/06/2021) mengaku tanaman tembakau miliknya seluas satu hektare atau sebanyak 16 ribu batang, yang baru berumur 40 hari daunnya menguning dan hampir mati, akibat terendam air hujan. Sementara saat ditanya total kerugian yang akibat matinya tembakau miliknya tersebut, Sodikin mengaku menderita kerugian sekitar Rp 12 juta.
"Sejak 10 hari lalu di wilayah Sugihwaras hampir setiap hari diguyur hujan yang sangat deras. Jadi tanaman tembakau petani di sini banyak yang mati," tutur Sodikin.
Sodikin menjelaskan bahwa para petani di desanya setiap musim kemarau mayoritas selalu menanam tembakau. Namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu, di mana seharusnya pada bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau, ternyata masih sering turun hujan, sehingga banyak yang mati.
Tanaman tembakau di Desa Balongrejo, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, milik Sodikin (52), yang mati akibat terendam air hujan. (foto: dan/beritabojonegoro)
Sodikin mengaku pasrah dengan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian matinya tembakau miliknya ini sudah yang kedua kalinya. Namun dirinya tidak kapok dan akan kembali menanam tembakau.
"Ini akan kembali saya tanami tembakau. Karena di wilayah sini mayoritas petani tanam tembakau." kata Sodikin
Dengan adanya kejadian tersebut, Sodikin berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk dapatnya membantu pengdaan bibit atau benih tembakau.
"Karena kalau sekarang kita mencari bibit di wilayah sini sudah agak susah, yang jelas kami sudah rugi terlalu besar sehingga butuh dukungan dari pemerintah atau dinas terkait, agar kami bisa tanam kembali." kata Sodikin.
Sementara itu, Kordinator Penyuluh Pertanian wilayah Kecamatan Sugihwaras, Murjito, menjelaskan bahwa total luas lahan tanaman tembakau di wilayah Kecamatan Sugihwaras tidak kurang dari 1.500 hektare. Sementara sawah petani yang terdampak hujan yang paling parah ada di 3 desa, meliputi Desa Balongrejo, Desa Alasgung, dan Desa Bareng.
Dirinya mengaku telah melaporkan kejadian tersebut pada pihak terkait, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro.
"Jumlah luas lahan tembakau yang terdampak air hujan sehingga mengakibatkan kematian di tiga desa tersebut sekitar 400 hektare," kata Murjito, saat ditemui awak media ini di sawah petani di Desa Balongrejo, Kecamatan Sugihwaras.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura (TPH), dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Imam Nurhamid kepada awak media ini melalui sambungan teleponnya mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan di lapangan, terkait tembakau milik petani yang mati akibat terendam air hujan yang turun akhir-akhir ini.
"Berapa luas tanaman tembakau yang terdampak akibat hujan deras akhir-akhir ini kami belum bisa memberikan data, karena saat ini kami masih melakukan pendataan," kata Imam Nurhamid.
Imam Nurhamid menjelaskan bahwa di wilayah Kabupaten Bojonegoro, ada sejumlah kecamatan yang setiap tahun para petaninya selalu menanam tembakau saat musim kemarau, namun wilayah yang paling terdampak akibat hujan kali ini berada di Kecamatan Kedungadem, Kecamatan Sugihwaras, Kecamatan Kepohbaru, dan Kecamatan Purwosari.
"Kepada para petani yang tanaman tembakaunya mati karena hujan ini, tidak perlu khawatir, karena Dinas Pertanian akan membantu menyediakan benih atau bibit tembakau." kata Imam Nurhamid. (dan/imm)