Minyak Goreng Langka, Puluhan Produsen Tahu di Kota Bojonegoro Berhenti Produksi
Senin, 14 Februari 2022 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Minyak goreng di sejumlah daerah hingga saat ini masih langka setelah pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter sejak Rabu 19 Januari 2022 lalu. Salah satunya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Akibat kondisi tersebut, setidaknya ada 30 produsen tahu goreng di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, sementara berhenti produksi, karena kesulitan mencari minyak goreng.
Sedangkan sebagian produsen tahu yang masih bertahan, harus pontang-panting mencari minyak goreng yang sulit didapatkan agar tetap bisa produksi.
Salah satu produsen tahu goreng di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, Pranyoto, yang masih bertahan memproduksi tahu, saat beri keterangan. (foto: dok istimewa)
Penasehat paguyuban perajin tahu di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, Pranyoto, yang sekaligus juga produsen tahu yang masih bertahan, kepada awak media ini Minggu (13/02/2022) menjelaskan bahwa di Kelurahan Ledokkulon, yang merupakan sentra produsen tahu, sedikitnya terdapat 350 produsen tahu. Dari jumlah tersebut 30 di antaranya berhenti beroperasi akibat kesulitan mendapat minyak.
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menetapkan minyak goreng satu harga membuat para produsen tahu kebingungan, pasalnya minyak goreng di pasaran langka dan sulit didapatkan.
"Sejak ada pengumuman dari pemerintah. Jadi kan bingung. Pemerintah memberi informasi harga minyak turun, tapi di lapangan malah nggak ada minyak. Ada minyak yang curah itu malah mahal." kata Pranyoto
Suasana produksi tahu goreng di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota Bojonegoro. (foto: dok istimewa)
Menurutnya, jika adapun pembelian dibatasi maksimal hanya 2 liter, sedangkan di agen minyak curah stoknya juga kosong. Padahal untuk memproduksi tahu goreng, setiap hari rata-rata membutuhkan minyak goreng sekitar 30 kilo atau sekitar 35 liter.
"Dampaknya membingungkan. Karena proses pembuatan tahu kalau tidak ada minyaknya bingung. Tahu kalau sudah diproduksi, kalau minyaknya tidak ada tahunya basi." kata Pranyoto.
Saat ditanya upaya yang telah dilakukan untuk mendapatkan minyak goreng, Pranyoto mengaku pihaknya sudah berupaya mencari di beberapa distributor miyak goreng di Bojonegoro, namun barangnya kosong.
Sementara harga minyak goreng curah, menurutnya hari ini di pasaran seharga Rp 18.000 per kilogram. Selain itu barangnya juga langka.
"Tadi ke distributor minyak goreng, kosong semua. Saya ini beli di Jawa Tengah. Di Blora," kata Pranyoto
Menurut Priyanto, selama ini pihak paguyuban produsen tahu sudah mengeluhkan kondisi tersebut ke Dinas Perdagangan setempat, namun pihak dinas tidak merespon keluhan mereka. Jika kondisi ini tidak segera berahir, maka jumlah produsen tahu yang berhenti produksi akan terus bertambah. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo