Fajar STM, Komika Asli Bojonegoro
Dengan Stand Up Comedy, Pribadi Saya Jadi Terbuka
Selasa, 15 Desember 2015 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
KALAU kita menonton serial kartun SpongeBob, ada satu cerita dimana SpongeBob membuat lelucon terhadap Shandy. Ujungnya Shandy jadi bahan lelucon seluruh kota. Nah acara itu disebut stand up comedy. Di Indonesia sendiri, sejak didirikan 2011 lalu, komunitas stand up comedy terus berkembang ke pelosok kota, termasuk di Bojonegoro.
Salah satu anggotanya adalah Fajar Wijaya Mukti, yang lebih akrab dipanggil Fajar Mukti atau Fajar STM. Lelaki kelahiran 24 Desember 1996 ini sudah bergabung dengan stand up comedy Bojonegoro yang diketuai Yudha Satria, sejak 2013 lalu.
Fajar mengaku, ketertarikan pada stand up comedy berawal ketika dirinya menonton satu program acara di televisi, yakni Kompetisi SUCI 3. Saat itu dia langsung tergugah hatinya untuk bisa seperti peserta kompetisi itu. Bahkan dirinya yakin kalau sangat mampu untuk melakukannya.
Dia juga mengaku sangat terpikat pesona Ernest Prakasa, salah satu komika Indonesia yang keturunan Thionghoa. Saat tampil, Ernest sering membawakan lawakan bertemakan keresahan dirinya sebagai minoritas. Hal itu semakin membuat Fajar tertarik dengan stand up comedy.
Melihat sosok Ernest, Fajar mulai berpikir bahwa lelucon tidak hanya sekedar lucu, tetapi juga bisa menyampaikan keresahan dalam diri atau lingkungan melalui komedi.
Anak kedua dari empat bersaudara ini sering membawakan materi kehidupan sekolah dan Bojonegoro. Misalnya saja, "Bakso Malang itu ada pangsitnya, Bakso Solo ada mienya, kalau Bojonegoro bikin bakso khas Bojonegoro, jadinya bakso campur kayu jati," kelakarnya.
Banyak perubahan yang terjadi setelah dia bergabung komunitas stand of comedy. Fajar mengaku, dirinya termasuk orang introvert alias tertutup. Berkat stand up comedy, dia kini sering diundang tampil di even-even.
Hal itu membuat kepribadiannya menjadi lebih terbuka terhadap pemikiran orang lain. Lebih kritis melihat permasalahan yang ada di lingkungan dan mendapat ilmu publik speaking yang baik.
Fajar juga pernah tampil membuka acara shownya Dodit Mulyanto. Bahkan tampilnya sebanyak tiga kali, yakni tahun 2014 dan 2015. Dia juga meraih juara 1 Siraman Tawa di Gresik Tahun 2015. Juga pernah mewakili Bojonegoro di acara Street Comedy Jawa Timur di Malang 2014.
Pemuda asli Desa Kalirejo, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, ini sekarang lebih memilih merantau ke Kalimantan Barat, tepatnya di Kecamatan Badau, Kabupaten Hulu. Namun, alumni SMK Negeri 2 Bojonegoro ini tetap menggenggam cita-cita kuliah di Malang, tahun depan. Dia memimpikan kuliah di jurusan sastra.
Moto hidupnya, "Bukan masalah dimana pun kita berada, tetapi yang penting apa yang bisa kita lakukan di tempat itu," tandasnya. (ver/tap)