Kesulitan Mencari Pupuk Bersubsidi, Petani di Jenu, Tuban Beralih ke Pupuk RKM
Senin, 17 Oktober 2022 17:00 WIBOleh Ayu Fadillah SIKom
Tuban - Akibat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, sejumlah petani di Dusun Jabung, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini beralih menggunakan pupuk Rojo Koyo Manunggal (RKM).
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi saat ini, sehingga para petani memilih untuk mencari pupuk alternatif lain.
Salah satu petani di desa setempat Maskuri (58) kepada awak media ini Senin (17/10/2022) mengungkapkan, bahwa dirinya belakangan ini sangat kesulitan mencari pupuk bersubsidi, sedangkan ia harus tetap bertani, sehingga dirinya langsung beralih menggunakan pupuk Rojo Koyo Manunggal.
"Dulu pakai pupuk subsidi dari pemerintah, sekarang carinya sulit, jadi pakai pupuk RKM," ucap Maskuri.
Maskuri menyampaikan bahwa dengan menggunakan pupuk RKM, hasil panen juga terbilang bagus dan harganya relatif lebih terjangkau, sehingga para petani bisa memanfaatkan pupuk RKM di saat kesulitan mencari pupuk bersubsidi.
"Hasil panen jagung saya juga bagus, padi juga sama saja," ucapnya.
Petani di Dusun Jabung, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang kini beralih menggunakan pupuk Rojo Koyo Manunggal (RKM). (foto: dok istimewa)
Sementara itu, Manager Area Distribusi pupuk RKM Tuban, L Heru Imam Huri mengungkapkan bahwa para petani saat ini sangat kesulitan mencari pupuk bersubsidi, sehingga keberadaan pupuk RKM di Tuban ini dapat memberi solusi atau alternatif.
"Salah satu yang menjadi percontohan yaitu kelompok tani di Dusun Jabung, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu. Ini yang sudah pakai pupuk RKM dan hasil panennya sangat memuaskan," tutur L Heru Imam Huri.
Imam Huri menjelaskan, produsen pupuk RKM ini dari Gresik, untuk fungsi utamanya memperbarui unsur tanah masam atau jenuh karena menggunakan kimiawi dari pupuk sebelumnya. Selain itu, pupuk RKM juga banyak memberikan hasil positif terhadap kondisi tanah pertanian, sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
"Dan kehadiran pupuk RKM ini tidak untuk pembanding, namun sebagai solusi para petani untuk melengkapi dan mendampingi pupuk yang sudah ada sebelumnya,” ucap Imam.
Imam juga menyampaikan bahwa pupuk RKM memiliki tiga jenis merk yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian (Kementan) dan Direktorat Jenderal HKI, yaitu merk RKM warna abu-abu, RKM warna merah, dan RKM warna biru.
Menurutnya, RKM warna abu-abu itu dianjurkan atau untuk digunakan sebagai pemupukan dasar atau pemupukan awal untuk lahan sawah, sebelum dilakukan penanaman, yang fungsinya untuk menetralisasi keasaman tanah serta mengembalikan unsur-unsur hara yang sudah rusak karena zat kimia.
Sedangkan RKM warna merah digunakan untuk pemupukan pada saat masa trik generatif, untuk memperbesar biji, dan menjadikan buah atau isi lebih berat, serta menjadikan isi tahan dengan penyakit.
"Lalu RKM warna biru lebih diutamakan untuk tanaman holtikultura seperti cabai, tomat, bawang merah, dan lain-lain,” kata Imam.
Untuk harga pupuk RKM juga relatif lebih terjangkau, di mana harga eceran tertinggi (HET) pupuk RKM di Kabupaten Tuban pada Oktober 2022 ini untuk RKM warna merah berada di kisaran harga Rp 135.000 per sak, dengan berat 50 kilogram, RKM abu-abu di harga Rp 130.000 per sak, dengan berat 50 kilogram, sedangkan RKM biru seharga Rp 115.000 dengan berat 25 kilo gram.
“Kalau masyarakat ingin beli bisa langsung datang di kantor distributor Tuban yang berada di Perumahan Mondokan Sentosa Blok DP 02, Kota Tuban.” ucap Imam Huri. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo