Instalasi Pengolahan Air Waduk Gongseng di Bojonegoro Mampu Mencukupi 25 Ribu Pelanggan Baru
Senin, 29 Januari 2024 16:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang air bakunya berasal dari Waduk Gongseng yang berlokasi di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur saat ini memasuki tahap pembangunan Water Treatment Plant (WTP), Jaringan Distribusi Utama (JDU), dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).
Setelah itu, dilanjutkan dengan pemasangan sambungan distribusi air ke masyarakat (pelanggan) atau sambungan rumah (SR).
Sementara, untuk pembangunan intake dan pipa transmisi air baku dari Waduk Gongseng ke Water Treatment Plant (WTP) yang pekerjaannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo saat ini telah selesai dan masuk tahap pemeliharaan.
Nantinya, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waduk Gongseng ini diproyeksikan dapat mencukupi 25 ribu sambungan rumah (SR) di lima kecamatan, yaitu Temayang, Sukosewu, Sugihwaras, Kedungadem, dan Kecamatan Kepohbaru.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Buana, Kabupaten Bojonegoro, Khairul Anwar saat beri keterangan. Senin (29/01/2023) (Aset: Imam Nurcahyo/BeritaBojonegoro.com)
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kini menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Buana, Kabupaten Bojonegoro Khairul Anwar ditemui di kantornya Senin (29/01/2023) menjelaskan bahwa untuk pembangunan intake dan pipa transmisi air baku dari Waduk Gongseng ke Water Treatment Plant (WTP) tanggung jawabnya ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Menurutnya, sejauh ini pekerjaan dari kontraktor pelaksana pemasangan pipa intake dan pipa transmisi air baku dari Waduk Gongseng, tidak ada masalah.
“Kalau penetapan berapa persen kita kurang tahu, cuma yang jelas sampai dengan saat ini pipa sudah tertanam semua. Progresnya secara fisik tuntas sampai dengan jaringan Water Treatment Plant (WTP), cuma progres berapa persennya kita belum memahami,” kata Khairul Anwar. Senin (29/01/2023)
Khairul Anwar menyampaikan bahwa mulai awal tahun 2024 ini pekerjaan sudah bergeser ke pembangunan WTP dan jaringan pendampingnya.
“Itu sudah dari APBD (Bojonegoro). Nanti dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK) Kabupaten Bojonegoro yang merencanakan.” kata Khairul Anwar.
Khairul Anwar menambahkan bahwa pembangunan intake dan pipa transmisi air baku Bendungan Gongseng di bangun dari Waduk Gongseng ke WTP Jono, Kecamatan Temayang dan WTP Wedoro, Kecamatan Sugihwaras.
Nantinya, WTP Jono diperuntukkan bagi pelanggan di Kecamatan Temayang dan Sukosewu. Sedangkan WPT Wedoro diperuntukkan bagi pelanggan di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, dan direncanakan tambahan Kecamatan Kepohbaru.
“Direncanakan untuk lima kecamatan. Kalau dari 300 liter per detik, nanti sekitar 25 ribu sambungan rumah (SR) di lima kecamatan. Tapi untuk pelaksanaannya insha Allah sampai tahun 2026. Tidak dalam satu tahun tapi dibagi dalam tiga tahun.” kata Khairul Anwar
Khairul Anwar juga menyampaikan bahwa biaya sambungan bagi 25 ribu sambungan rumah (SR) atau pelanggan baru tersebut nantinya pembiayaannya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK).
“Jadi pembiayaan dari BBWS Bengawan Solo itu dari intake ke WTP. Untuk WTP sampai SR itu daerah (Pemkab Bojonegoro). Untuk 25 ribu SR dan WTP itu anggaran sekitar Rp 300 miliar. Jadi masyarakat yang menerima sambungan ini semua sudah tidak ada biaya atau gratis. Sudah dibiayai semua dari APBD,” kata Khairul Anwar.
Hal senada juga disampaikan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Air Tanah dan Air Baku ( ATAB) BBWS Bengawan Solo, Nely Mulyaningsih menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh BBWS Bengawan Solo yaitu pekerjaan pembangunan intake dan pembangunan jaringan transmisi air baku dari Bendungan Gongseng.
“Pekerjaan tersebut sudah selesai dan saat ini sedang tahap atau masa pemeliharaan.” kata Nely Mulyaningsih.
Sementara terkait pekerjaan jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi pembagi (JDP) bukan merupakan jenis pekerjaan yang menjadi wewenang BBWS Bengawan Solo.
“Merupakan pekerjaan unit distribusi yang merupakan kewenangan pemerintah daerah,” kata BBWS Bengawan Solo.
Sekadar diketahui, Bendungan Gongseng ini menghasilkan air baku dengan debit 300 liter per detik dan memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Bendungan Gongseng ini memiliki kapasitas penampungan air total sebanyak 22,43 juta meter kubik, dengan tampungan efektif sebesar 14,75 juta meter kubik, dan bisa mengairi keperluan irigasi seluas 6.191 hektare.
Bendungan ini nantinya akan memberikan layanan daerah irigasi Waduk Pacal untuk enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sukosewu, Kanor, Balen, Kepohbaru, Baureno dan daerah irigasi baru di tiga kecamatan yaitu Sugihwaras, Temayang, dan Kedungadem, dengan total lahan seluas 6.191 hektare.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik per detik. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo