Disnakan Antisipasi Penyebaran Virus Flu Burung di Bojonegoro
Rabu, 23 Maret 2016 10:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota - Virus Flu burung (H5N1) kembali muncul lagi di tahun 2016. Kendati demikian, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojongoro hingga akhir bulan Maret 2016 ini belum menemukan kasus unggas mati akibat virus flu burung (H5N1).
Setelah beberapa waktu lalu ditemukan dua kasus flu burung di wilayah Jawa Timur yang mengakibatkan ribuan unggas mati yaitu di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Lamongan. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro mengaku telah melakukan langkah antisipasi pencegahan sejak awal tahun 2016 lalu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Dr.H. Catur Rahayu Kusumaningsih saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, hingga bulan Maret kasus kematian unggas yang ditemukan di Bojonegoro belum ada yang dinyatakan positif flu burung (H5N1).
"Tahun ini baru ada dua kasus kematian unggas di Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Kapas, selanjutnya telah kami periksa kondisi hewan yang mati disana dan keduanya dinyatakan negatif," ujarnya pada beritabojonegoro.com Rabu (23/03).
Catur mengatakan pada kedua wilayah tersebut juga telah dilakukan tindakan pemeriksaan di lingkungan sekitar kandang dan sejumlah tes kesehatan dan hasilnya dinyatakan negatif.
"Di wilayah Kapas karena pemilik hewan ternak sedikit terlambat melaporkan, dan bangkai unggas sudah tidak ada maka kami melakukan pemeriksaan kandang dan lingkungan sekitar," lanjut Catur
Menurutnya, pihak Disnakan sendiri telah melakukan upaya pencegahan sejak awal tahun 2016. Seluruh petugas yang berada di masing - masing kecamatan (UPT) telah diperintahkan agar melakukan sosialisasi terhadap para peternak unggas dan juga melakukan upaya penyemprotan.
"Kami tidak menunggu ada kasus terlebih dahulu namun dari bulan Januari lalu sudah kita lakukan vaksinasi sebagai upaya pencegahan," imbuhnya.
Dia menambahkan, di Bojonegoro sendiri selama satu tahun terakhir (2015) dinyatakan nihil kasus flu burung (H5N1) dan ia berharap pada tahun ini juga tidak ditemukan kasus flu burung.
"Hanya pada tahun 2014 lalu muncul kasus flu burung di Bojonegoro, selanjutnya pada tahun 2015 lalu tidak terjadi kasus yang sama oleh karena itu tahun ini kita lakukan upaya ekstra agar tidak ada kasus flu burung," pungkasnya. (ping/kik)
Ilustrasi www.dokita.co