Kadinkes akan Klarifikasi Tingginya Kematian di Desa Karanglo Tuban
Sabtu, 02 April 2016 10:00 WIBOleh Betty Aulia
Kadinkes akan Klarifikasi Tingginya Kematian di Desa Karanglo Tuban
Oleh Betty Aulia
Tuban – Banyaknya penduduk Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, yang meninggal membuat Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tuban, Syaiful Hadi, terperangah. Ia menilai kejadian itu perlu diklarifikasi kebenarannya.
“Selama ini saya belum mendapatkan laporan dari kepala desa atau dari kepala Puskesmas. Nanti saya akan tanyakan apa betul itu. Itu (angka kematian tinggi) kok banyak sekali,” ujar Syaiful.
Keterkejutan Syaiful dengan angka tersebut lantaran selama ini belum ada kejadian serupa di Kabupaten Tuban. Apalagi, berdasarkan keterangan Kepala Desa Karanglo, Sunandar, penyebab kematian penduduk di sana adalah karena sakit paru-paru dan stroke.
Jika informasi itu benar, kata Syaiful, maka kepala Puskesmas dan Kepala Desa Kerek menyampaikan kepadanya. Dari informasi itu, pihak Dinkes bisa melakukan tindakan yang diperlukan. Apakah tingginya kematian disebabkan karena usia tua atau tidak.
“Kalau itu memang ada laporan secara resmi. Data kesehatan (penyebab kematian di desa itu) tidak sebanyak itu. Kami punya forum, kalau ada kasus luar biasa pasti diinformasikan ke Puskesmas, minimal melalui pesan singkat,” tukasnya.
Syaiful dalam waktu dekat akan menyurati kepala Puskesmas Kerek untuk mencari kebenarannya agar ada tindakan sesegera mungkin. Sebab, di masing-masing desa ada bidan yang harus difungsikan kepala desa untuk memberikan penanganan medis.
Menurutnya, kawasan Desa Karanglo masuk ring satu kawasan pabrik semen. Dengan mencari kebenaran informasi tingginya kematian karena penyakit paru-paru, pihak Dinkes akan melakukan uji kelayakan lagi terhadap keberadaan pabrik semen yang ada di sana.
“Selama ini ada uji kelayakan, semacam survei, misal penduduk di sana menderita penyakit apa saja,” katanya.
Ia berharap kepada kepala desa memberikan informasi langsung atau pada saat pertemuan di forum. Di masing-masing desa ada forum masyarakat desa, peduli kesehatan, dan desaku. “Itu harus dilaporkan rutin. Sebetulnya kades lapor ke dinkes, pasti nanti kami tindaklanjuti,” pungkasnya. (ety/kik)