Warga Dilarang Memantik Api di Sekitar Lokasi Semburan Lumpur
Selasa, 12 April 2016 10:00 WIBOleh Hariyanto
Oleh Hariyanto
Gondang – Warga diimbau agar tidak memantik api di sekitar lokasi semburan lumpur panas di Dusun Keramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Semburan lumpur yang mengandung H2S (Hydrogen Sulfide) itu mudah terbakar apabila tersulut api.
Di sekitar lokasi semburan lumpur pihak Polsek Gondang juga telah memasang garis pengaman. Warga diperingatkan agar tidak terlalu mendekat ke lokasi semburan lumpur panas tersebut karena berbahaya.
Pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bojonegoro mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar lokasi semburan berhati-hati. Terutama larangan untuk tidak menyalakan api, rokok dan sejenisnya, di radius sekitar 3-5 meter di lokasi titik semburan. Apalagi lubang semburan gas dan lumpur, juga bertambah dari satu menjadi empat empat titik.”Makanya, dipasang garis polisi,” ujar Kepala Desa Jari, Srihanto.
Dia menambahkan, lokasi semburan itu, berjarak sekitar tiga kilometer dari perumahan penduduk Desa Jari. Ia mengatakan, awalnya semburan lumpur di tanah milik Perhutani Bojonegoro ini hanya satu dengan semburan sekitar 60 hingga 80 sentimeter, terhitung dari Kamis 7 April hingga 11 April 2016 ini. Selanjutnya, titik semburan berkembang jadi empat, dengan rata-rata ketinggian di bawah 1,2 meter. Dari empat semburan gas itu, satu di antaranya mengecil. Semburan lumpur kini juga masuk ke sebagian tanah sawah yang ditanami padi. Tanaman padi jadi layu dan menguning jika terkena lumpur ini.
Sebagian di antaranya, lanjut Srihanto, lumpur berwarna hitam itu juga mengalir masuk ke anak Sungai Pacal. Jika nantik semburan terus meningkat, maka bisa saja masuk ke induk Sungai Pacal yaitu Waduk Pacal, Kecamatan Temayang—berjarak sekitar 20 kilometer dari titik semburan.
Semburan itu berupa campuran air dan lumpur. Namun bau minyak menyengat hidung. Semburan lumpr ini juga telah diteliti pihak BLH. Hasil penelitian dari laboratorium ini kemungkinan baru bisa keluar hasilnya pada satu pekan ke depan. Dan data awalnya, selain ada keluar lumpur, air, juga ada kandungan gas H2S. (har/kik)