Tuntut Kompensasi JOB P-PEJ
Usai Dimediasi Polres Tuban, Warga Desa Rahayu Urung Unjuk Rasa
Senin, 15 Agustus 2016 19:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Aksi unjuk rasa dari Aliansi Gerakan Rahayu Kompensasi Bayar (Gerah Kobar) yang direncanakan pada Senin (15/08/2016) ini, batal digelar. Batalnya aksi warga Desa Rahayu Kecamatan Soko Kabupaten Tuban ini menyusul mediasi yang telah dilakukan dengan pihak operator migas Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ), pada Jumat (12/08/2016) lalu.
Rencananya ratusan warga Desa Rahayu yang tergabung dalam Aliansi Gerah Kobar akan kembali mendatangi kantor JOB P-PEJ. Mereka kembali menuntut kompensasi yang sejak akhir 2015 lalu tidak dibayarkan.
Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad SH SIK MH saat dikonfirmasi beritabojonegoro.com membenarkan batalnya aksi tersebut. Menurutnya, pada Jumat lalu Polres bersama DPRD Tuban telah melakukan mediasi bersama kedua belah pihak. Dari hasil mediasi akhirnya disepakati pembatalan aksi unjuk rasa itu.
"Hari ini tidak ada Unras, kita sudah mediasikan pada hari Jumat lalu," ujar Kapolres.
Dalam mediasi yang digelar pada Jumat itu, DPRD berjanji akan mengawal proses tersebut agar SKK Migas segera memberikan kejelasan terkait kompensasi.
"Ketua Komisi B akan mengawal JOB Pertamina-Petrochina dalam proses pembayaran dana kompensasi ke SKK Migas Jakarta," pungkas AKBP Fadly Samad.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu puluhan warga Desa Rahayu sempat mendatangi kantor JOB P-PEJ di Kecamatan Soko. Saat itu mereka berdialog dengan perwakilan JOB P-PEJ dan menyampaikan tuntutan mereka.
Mereka menuntut dana kompensasi atas pembakaran (flaring) agar segera dicairkan. Namun dalam dialog tersebut tidak menghasilkan kesepakatan kedua belah pihak. Hingga akhirnya warga Desa Rahayu berencana kembali menggelar aksi pada Senin ini, yang kemudian dibatalkan. (pin/tap)