Mangkrak, Pemkab Ingin Bangun Lagi Pasar Tuban
Jumat, 02 September 2016 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Pasar Tuban di kawasan Jalan Letda Sucipto, Kota Tuban, pembangunannya sudah direncanakan sejak 2001 atau saat bupati Tuban dipimpin oleh Hindarto. Hingga 15 tahun ini, pembangunan pasar itu tak kunjung selesai.
Tampak bangunan mangkrak berbentuk kios-kios tanpa pintu. Sebagian besar bangunan lainnya, bentuknya berupa pondasi dan tiang pancang. Tanah kosong di kawasan pembangunan pasar juga tampak ditumbuhi ilalang setinggi kurang lebih 1 meter.
Kini, bangunan pasar yang nilai aset bangunannya mencapai Rp 14,57 miliar itu mangkrak. Tak tampak ada orang yang melanjutkan pembangunannya. Sesekali terlihat di sela bangunan kios ditempati sejoli beduaan, saat siang maupun malam hari.
Pembangunan tak kunjung selesai, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban pun menggugat pelaksana pembangunan selaku pemenang tender kala itu, PT Hutama Karya (HK) ke Pengadilan.
“Kami menggugat supaya ada kejelasan (pembangunan pasar)” tutur Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein.
Menurutnya, siapa pun yang menang di pengadilan nanti, pembangunan pasar harus tetap dilanjutkan, tapi perlu ada perjanjian baru. Di antara isi perjanjian yang telah dipersiapkan adalah mengubah desain pasar.
Desain yang terlanjur dibangun berupa kios-kios oleh PT HK sudah tidak cocok dengan perkembangan saat ini, perlu dikaji ulang. Di sisi lain, harga yang dijual kepada pedagang juga akan diperbarui. Dulu, harga stan termahal sekitar Rp 80 juta.
“User (pedagang) sudah bayar totalnya sekitar Rp 5,7 miliar. Ada yang lunas, ada yang bayar separuh, ada yang masih nyicil. Kalau perlu nanti mereka menambah berapa (untuk per stan), kalau tidak mau yang dikembalikan uangnya. Siapapun yang menang, user harus dilibatkan dalam rencana pembangunannya,” ungkapnya.
Noor Nahar menyebut, dulu pedagang yang membeli kios di pasar mangkrak itu sekitar 1.200 orang. Pasar mangkrak tersebut awalnya untuk pasar induk model grosir. “Dulu rencananya gitu (pasar grosir)” bebernya. (her/kik)
Ilustrasi foto www.metropantura.com