Icip Icip Kuliner Jonegoroan
Pedasnya Ikan Gurami Bakar di Warung Klotok
Senin, 14 September 2015 09:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan – Anda sudah mendengar nama warung ikan bakar Klotok di daerah Padangan?. Warung ikan bakar itu cukup terkenal. Warung yang terletak di dekat jalan raya Bojonegoro-Cepu, tepatnya di Dukuh Klotok, Desa Banjarejo, Kecamatan Padangan itu boleh dibilang sederhana. Namun, warung itu kondang lantaran menyuguhkan menu ikan gurami bakar yang rasanya tak tertandingi.
Warung ikan bakar Klotok itu milik pasangan Mualim, 34, dan Anis Bimaroh, 32, warga setempat. Mereka merintis usaha ikan bakar itu sejak tahun 2005. Namun, usaha warung ikan bakar itu kini boleh dibilang berkembang cukup pesat.
“Dulu hanya warung kecil di pinggir jalan,” ujar Mualim.
Dulu memang hanya Mualim dan istrinya yang mengelola warung ikan bakar Klotok itu. Nama Klotok juga diambil dari nama dukuh di kampung itu. Sejak awal, menu khas yang menjadi suguhan andalan yaitu ikan gurami bakar yang dikenal pedas dan gurih itu.
Mualim dan istrinya meramu sendiri resep membuat ikan gurami bakar agar terasa enak di lidah. Setelah melalui proses uji coba yang agak lama, akhirnya Mualim menemukan resep yang pas membuat ikan gurami bakar khas Klotok yang rasanya gurih dan pedas itu.
Mualim menuturkan, ia hanya mengambil ikan gurami dari Blitar lantaran kondisi ikannya dikenal bagus tidak terlalu berbau tanah. Lalu, ikan gurami segar itu dibakar di atas tungku api dengan kondisi panas tertentu hingga warnanya berubah kuning kecokelatan. Lalu, ikan gurami bakar itu diolesi campuran rempah-rempah yang telah dihaluskan. Hasilnya, ikan gurami bakar khas Klotok itu rasanya gurih, renyah, dan pedas.
Bukan hanya soal rasa saja yang diutamakan, Mualim juga memerhatikan soal harga. Boleh dibilang harga ikan gurami bakar yang dijual di warung Klotok itu cukup terjangkau. Yakni, untuk satu porsi ikan gurami bakar harganya Rp24.000 hingga Rp26.000.
Berkat strateginya yang jitu dalam mengembangkan usaha warung ikan bakar itu, pelanggan Mualim terus bertambah. Kini, dalam sehari rata-rata dia bisa menjual 300-400 ikan gurami bakar.
Pelanggannya juga cukup luas. Namun, sebagian banyak pelanggannya adalah para karyawan dan pegawai yang bekerja di proyek minyak dan gas bumi (migas) di Cepu dan Bojonegoro. Mereka biasanya menghabiskan istirahat siangnya dengan menikmati menu ikan gurami bakar yang disajikan di warung Klotok ini.
Namun, banyak pula orang dari luar daerah yang mendengar kabar lezatnya menu ikan bakar di warung Klotok ini yang sengaja datang bersama keluarganya. Mereka biasanya datang pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu.
Menurut Ismanto, 45, pegawai Bank Jateng Cabang Cepu, salah satu pelanggan warung ikan bakar Klotok, mengatakan, gurihnya ikan gurami bakar yang disuguhkan di warung ini membuat ketagihan.
“Menu ikan gurami bakarnya tak tertandingi,” ungkapnya.
Kini, usaha warung ikan bakar atau ayam bakar juga mulai bermunculan di dekat jalan raya Bojonegoro-Cepu. Tidak jauh dari warung ikan bakar Klotok, juga berdiri warung ikan bakar Mbak Win. Warung-warung makan itu berada di sisi kiri dan kanan jalan raya Bojonegoro-Cepu.
Geliat tumbuhnya warung ikan bakar di jalur Bojonegoro-Cepu itu tidak lepas dari adanya industrialisasi minyak dan gas bumi di Bojonegoro dan Cepu saat ini. Pemilik warung ini berharap para karyawan yang bekerja di proyek migas itu mau mampir sejenak untuk menikmati hidangan yang mereka suguhkan. (rul/kik)