Pak Mamik, Perajin Relief Wayang Beber di Padangan
Rabu, 23 November 2016 12:00 WIBOleh Sucipto
Oleh Sucipto
Padangan – Kediaman Mamik Nyamid Sahudi tersembunyi di Desa Dengok RT 12 RW 02 Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Namun siapa sangka, dari daerah pinggiran Sungai Bengawan Solo ini muncul seniman pembuat relief wayang beber yang membanggakan seperti Pak Mamik, sapaan akrabnya.
"Relief Wayang Beber hasil karya saya ini telah menyebar. Bahkan sudah sampai ke Suriname, Jepang, dan Belanda. Paling banyak ya dikirim ke Belanda," tutur Pak Mamik.
Ketika ditemui beritabojonegoro.com di rumahnya, Pak Mamik menceritakan, dirinya membuat relief sesuai dengan lakon Wayang Beber yang sebenarnya.
"Jadi bukan sekedar membuat, tetapi tetap menurut pakem yang ada. Setiap relief itu pasti ada lakonnya. Kisah kejayaan raja-raja Jawa itu ada di dalamnya," terang Pak Mamik panjang lebar, Rabu (23/11/2016).
Hingga saat ini, 200 lebih hasil karyanya telah menyebar ke beberapa kota besar, di antaranya Banyuwangi, Surakarta, Yogyakarta, Bali, Jakarta, dan Rembang. Menurut Pak Mamik, karya uniknya ini banyak dipajang di hotel dan cafe.
Relief dijual Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Karya seni berbahan baku kayu kepok dan kayu nangka ini selalu saja ada pemburunya. Lakon Panji Asmara Bangun, Baron Sekeber, Trunojoyo Brandhal, dan Aji Saka pernah dibuatnya untuk memenuhi permintaan pemburu relief.
"Saya berusaha melestarikan sejarah para pujangga Majapahit. Kisah kerajaan di Jawa dan cerita legenda sampai kapanpun akan tetap diminati," tuturnya.
Namun selain melestarikan budaya, ada yang lebih penting. Pak Mamik berupaya menukarkan ilmu kepada generasi muda. (cip/moha)