Emi Sudarwati, Guru Bahasa Jawa SMP 1 Baureno, Delegasi Indonesia Di Belanda
Jangan Takut Bermimpi, Karena Aku Sudah Membuktikannya
Jumat, 09 Desember 2016 12:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
DULU sekali, seorang mahasiswa berkeinginan untuk menengok sejarah bahasa Jawa di Negeri Kincir Angin, Belanda. Namun keinginan untuk sampai ke sana terasa sangat jauh sekali. Apalah daya, seorang mahasiswa yang tidak terlahir dari keluarga kaya raya. Dia hanya memiliki mimpi.
Bertahun-tahun kemudian, melalui kerja kerasnya sebagai seorang guru bahasa Jawa. Di sebuah kabupaten kecil, Bojonegoro, ini mimpinya terwujud tanpa disangka-sangka.
Emi Sudarwati satu-satunya guru dari Bojonegoro yang berangkat ke Belanda dalam rangka melihat sistem pendidikan di sana. Dia bersama 13 delegasi lainnya, dilepas oleh Poppy Puspiwawati Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan juga wakilnya Hendra Sujana.
Dalam rombongan tersebut terdiri dari 11 guru mata pelajaran. Ditemani oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan, Pusat Penilaian Pendidikan Jakarta dan Prof Wardiman Joyonegoro, selaku guru besar UNPAD dan pernah menjabat menteri pada era pemerintahan Soeharto 1993-1998.
"Kami berangkat dari Bandara Soeta dengan penerbangan malam (04/12/2016) pukul 23.00 WIB, kami transit dulu di Dubai baru terbang ke Bandara Schipol Amsterdam," terang Emi melalui sambungan seluler kepada beritabojonegoro.com.
Emi dan rombongan sampai di lokasi pada Senin (14.25) waktu setempat, setelah menempuh perjalanan udara selama 16 jam. Selanjutnya rombongan menuju ke penginapan Campanille Hitel Zwolle.
"Saya pernah bertanya kapan ya bisa ke Belanda? Eh ternyata sekarang ada di Belanda. Saya berulang kali mencubit kulit untuk mengecek apakah ini mimpi atau bukan," tulisnya.
Perempuan kelahiran 1975 ini menuturkan bahwa keinginan pergi ke Belanda muncul ketika dia berada di dalam kelas bahasa Belanda. Saat itu dosennya adalah Prof Suripan Sadi Hutomo. Dosennya itu sering menceritakan bahwa ada 30.000 naskah peninggalan Jawa dan tersimpan di museum di Belanda.
"Karena itulah untuk menempuh gelar Prof Dr Bahasa Jawa itu hanya ada di Belanda," tukasnya.
Setelah mimpinya ini terwujud, Emi memotivasi anak-anak didiknya untuk tidak takut bermimpi. Sebab kesempatan tidak akan datang dua kali. "Jangan takut mencoba! Jangan takut Gagal! Jangan takut jatuh! Jadilah matahari yang terus bersinar!" pesannya.
Emi juga mengingatkan kepada muridnya untuk menulis. Sebab dengan tulisan tersebut maka kita tidak akan pernah mati. (ver/kik)