Konveksi Celana Dalam di Mojodeso Kapas Berhenti
Selasa, 31 Januari 2017 10:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kapas - Bila dulu suara mesin jahit saling saut menyaut di ruangan sekitar 4 kali 10 meter ini terdengar setiap hari. Maka kali ini harus mendapati ruangan berdinding kayu ini sepi senyap. Tidak ada satu pun mesin jahit yang tersisa di sana. Hanya sisa-sisa karet yang digunakan untuk celana dalam pria. Terbaca Calvin Klein. Warna hurufnya putih, sedang dasarnya warna hitam dan abu-abu.
Chris Nagari sang pemilik konveksi tidak tampak batang hidungnya ketika beritaBojonegoro.com berkunjung di rumahnya Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro pada Senin (31/01/2017).
"Chris itu menantu saya, dia dan anak saya sekarang kerja di Surabaya," ujar Parni (54) selaku pemilik rumah ketika ditanya di mana keberadaan pemilik konveski celana dalam yang memiliki sekitar 60 karyawan itu.
Parni menyebutkan dirinya tidak mengetahui ada masalah apa lantaran usaha konveski tersebut berhenti. Bahkan dia sangat meyayangkan kejadian tersebut, sebab banyak orang yang menggantungkan pada pekerjaan di konveksi tersebut.
"Tidak tahu ada masalah apa, tiba-tiba sekitar dua bulan lalu bos dari Jakarta meminta semua mesin jahit dan dipindahkan ke Surabaya," ungkap Parni.
Parni menerangkan bahwa bisnis konveksi tersebut merupakan kerjasama antara menantu dan perusahan di Jakarta sekitar tiga tahun lalu.
Sementara itu Ningsih salah satu pekerja yang pernah bergabung dengan konveksi milik Chris menyebutkan bahwa produksi berhenti sekitar bulan November 2016.
"Untuk produksi di sini berhenti, dan semua mesin dipindahkan ke Bandung. Katanya, akan buka lagi di sini setelah Imlek ini," tutur Ningsih.
Ningsih menyebutkan semua pekerja dipindahkan ke Pacul dan di Bentoro. Ada juga dua orang yang ikut ke Bandung, namun dirinya memutuskan tidak ikut.
Kepala Desa Mojodeso, Warsiman pihak desa juga tidak mengetahui penyebab berhentinya produksi celana dalam di wilayahnya. Semua mesin jahit telah dibawa termasuk mesin jahit bantuan dari pemerintah dulu.
Terkait adanya usaha konveksi yang akan diteruskan setelah Imlek, pihaknya mengaku belum menerima pemberitahuan apapun.
"Kami belum menerima kabar apapun bila Chris dan istrinya akan membuka konveksi lagi di Desa Mojodeso ini," ujarnya. (ver/kik)