Program Sinergitas EMCL
Ademos Ajak Karang Taruna 8 Desa Bahas Program Pemberdayaan
Kamis, 02 Februari 2017 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Perwakilan anggota Karang Taruna dari 8 desa yang dilalui pipa migas, Kamis (02/02/2017) pagi, mengikuti acara pertemuan dalam rangka sinergitas multistakeholder program pemberdayaan karang taruna tahun 2017 di aula Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang digagas oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ademos Indonesia tersebut didukung oleh Operator Lapangan Minyak dan Gas bumi (Migas) Banyuurip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Perwakilan karang taruna itu dari Desa Jelu, Jampet, dan Wadang Kecamatan Ngasem. Lalu, Desa Leran Kecamatan Kalitidu, Desa Sumbertlaseh dan Ngulanan Kecamatan Dander, serta Desa Ngampel dan Wedi Kecamatan Kapas.
Ketua Ademos Indonesia M Kundori, mengatakan, sinergitas program yang dimaksud adalah melakukan program lanjutan dari tahun 2016, yakni Usaha Ekonomi Produktif dan Industri Kreatif.
Diharapkan program sinergitas ini mampu bekerja sama dengan pemerintah, yang didukung EMCL. Program akan berjalan selama 5 bulan di 8 desa, terdiri 4 desa binaan lama dan 4 desa binaan baru.
"Kami sebagai pendamping dan fasilitator. Program yang akan kami jalankan antara lain adalah pendampingan keorganisasian dan kewirausahaan," katanya.
Sehingga nanti, lanjutnya, terwujud karang taruna yang tangguh dan mampu menjadi wirausaha sukses. Membangun pemuda melalui karya.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro Adie Witjaksono, menyampaikan, pertemuan kali ini diharapkan memberikan nilai tambah terutama bidang ekonomi.
Fungsi karang taruna adalah mendampingi desa untuk membina masyarakat. Karang taruna harus mengetahui kondisi desa, atau isu yang berkembang di desa. Karang taruna diharapkan melakukan usaha yang disepakati di daerah jalur desa. Karang taruna memberi contoh usaha untuk pemuda setempat.
"Dengan adanya usaha di karang taruna diharapkan bisa merekrut pemuda yang belum bekerja di desa bersangkutan. Pertemuan ini diharapkan mampu menghasilkan ide-ide yang bisa diwujudkan," pesannya.
Sementara, Dony Bayu Setiawan selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Bojonegoro, menyoroti isu pengangguran, serta bahaya laten Narkoba dan HIV. Menurutnya, angka pengangguran di Bojonegoro masih jadi isu besar. Ada 21.000 penganggur saat ini dan mayoritas adalah usia muda.
Dony menyampaikan kepada dinas terkait agar berkerja sama dengan siapa pun yang mampu memberdayakan pemuda. Sehingga mampu mengurangi pengangguran dan indeks kualitas pemuda, terutama di desa-desa terkait.
"Ademos juga diharapkan mampu membantu pemuda untuk manajemen dan mewujudkan ide-ide dari anggota karang taruna di desa, hingga mampu memberi hasil yang maksimal bagi diri mereka sendiri, lingkungan, dan pemerintah," tutur anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro itu.
Ia menambahkan, pemuda adalah penting bagi kemajuan daerah. Diharapkan segmen pemberdayaan masuk ke pemuda, sehingga terwujudlah istilah, Muda Berkarya. Pemerintah saat ini sangat mendukung karang taruna dengan adanya anggaran khusus karang taruna untuk tiap desa. (mol/tap)