Banjir Datang, Petani Panen Dini di Kapas
Sabtu, 04 Februari 2017 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kapas - Beberapa wilayah di Bojonegoro sudah ada yang terkena banjir. Sampai pukul 18.00 WIB petang tadi elevasi tinggi muka air di TBS Bojonegoro masih dalam status siaga kuning. Banjir yang telah melanda beberapa wilayah Bojonegoro ini, membuat para petani khawatir gagal panen, terutama yang sawahnya sering terendam banjir.
Karena kekhawatiran inilah yang membuat para petani melakukan panen lebih awal atau panen dini. Panen dini ditemui di Desa Bogo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (04/02/2017) pagi.
Baca berita: Hingga Malam Ini Bojonegoro Kota Masih Dalam Status Siaga Kuning
Ada lima orang buruh tani sedang sibuk memisahkan biji padi dari pohonnya. Tiga orang laki-laki memasukkan batang padi ke dalam mesin perontok padi manual. Yakni berupa mesin dos yang dioperasikan dengan dikayuh seperti sepeda. Paku-paku di dalam mesin akan berputar dan merontokkan padi. Sedangkan perempuannya kembali memilihi padi-padi yang masih menempel di tanaman padi.
Ngaripin (40), pemilik sawah yang panen dini, mengaku takut bila sawahnya terkena banjir. Sehingga dia memutuskan untuk memanen dini padinya.
"Sawah di sebelah kali sudah terendam air, apalagi hujan turun tiap hari. Sehingga saya takut bila gagal panen. Lebih baik dipanen dulu," ujarnya.
Ngaripin menyebutkan, padinya masih berusia sekitar 70 hari. Biji padinya masih berwarna hijau, karena memang belum waktunya dipanen.
Bupati Bojonegoro Suyoto yang meninjau lokasi panen dini ini menyayangkan tindakan Ngaripin. Disebabkan warga melakukan tersebut hanya berdasarkan asumsi akan banjir. Padahal menurut perhitungan tren banjir saat ini sedang turun.
"Padahal padi ini bisa dipanen sekitar 15 hari lagi. Kalau dipanen dini maka kualitasnya akan menurun," kata Kang Yoto. (ver/tap)