Ratusan Mahasiswa ITS Kunjungi Lapangan Migas Banyu Urip EMCL
Senin, 20 Februari 2017 15:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Gayam - Ratusan mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS), Senin (20/02/2017) siang sekitar pukul 14.00 WIB, melakukan kunjungan industri dalam rangka study ekskursi di Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.
Kunjungan industri ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara langsung kepada para mahasiswa mengenai kondisi di lapangan, terkait industri hulu migas.
Sebelum melihat setiap fasilitas proyek, rombongan diajak menuju training room Batik Madrim, fasilitas infrastruktur Lapangan Banyu Urip EMCL. Di sana mereka mendapatkan presentasi mengenai safety briefing terlebih dahulu demi keselamatan selama berkunjung.
"Tidak ada pekerjaan jauh lebih penting kecuali berhasil dengan selamat, itulah jargon di EMCL," ujar Vice Presiden ExxonMobil Cepu Limited Muhammad Nurdin.
Kata Nurdin, saat ini Lapangan Banyu Urip yang berada di Bojonegoro memproduksi 200 ribu barel minyak per hari. Jumlah tersebut sama dengan 24 persen produksi nasional yaitu 800 ribu barel perhari.
Nurdin berharap, para mahasiswa agar mengikuti kegiatan kunjungan industri ini dengan semangat. Serta mengambil sebanyak-banyaknya pengetahuan yang ada di lapangan Banyu Urip ini.
"Seperti para pekerja di sini, mereka semua semangat bekerja karena mereka berfikir menjadi bagian solusi dari masalah energi di negeri ini," pungkasnya.
Sementara itu perwakilan dari SKK Migas Jabanusa Fatah Yasin, mengaku, SKK Migas sangat gembira bisa mengikuti kunjungan bersama para mahasiswa. "Kami sudah terbuka dari setiap perguruan tinggi yang ingin melakukan kunjungan industri," katanya.
Dia menjelaskan, mengenai tugas SKK Migas yang menyediakan jaminan energi bagi di Indonesia dan menjaga penerimaan negara. "Serta mendukung pertumbuhan ekonomi baik di lokal maupun nasional," ungkap Fatah.
Selanjutnya mahasiswa dijelaskan mengenai tata kelola pengelolan bisnis hulu migas, yang saat ini diterapkan di Indonesia. (pin/tap)