Karakterisrik Manusia Muttaqien...!
Kamis, 15 Juni 2017 09:00 WIBOleh Roly Abdul Rokhman *)
*Oleh Roly Abdul Rokhman
IBADAH puasa yang sedang kita jalani pada saat sekarang ini telah diperitahkan oleh Allah SWT didalam firman-Nya, surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Esensi puasa untuk membentuk pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa. Betapa pentingnya nilai taqwa untuk menopang seluruh aspek kehidupan manusia, karena taqwa merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani kehidupan di dunia dan menjadi bekal yang paling meyakinkan untuk menjalani kehidupan di akhirat. Oleh karena itu manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa.
Secara umum kategori orang-orang bertakwa diantaranya; Pertama, dalam hidupnya gemar menginfakkan harta bendanya di jalan Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang. Karena orang yang bertaqwa meyakini bahwa infaq menjadi jalan untuk meraih berkah dalam kehidupan.
Kedua, mampu mengendalikan serta menahan diri dari sifat amarah. Karena sifat amarah akan merusak jiwa raga orang beriman dan amarah akan dapat menjauhkan pergaulan yang harmonis dengan sesama mukmin.
Ketiga, selalu bersifat pemaaf dan tidak pendendam kepada orang lain yang berbuat salah. Jiwa pemaaf akan dapat memberikan ketenangan batin dalam beragam situasi ataupun keadaan.
Keempat, tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau menzalimi diri sendiri, orang yang bertaqwa akan segera ingat kepada Allah dan kemudian bertobat, beristighfar, memohon ampunan kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.
Kelima, orang bertaqwa secara sadar tidak akan mengulang perbuatan keji dan mungkar yang pernah dilakukan.
Karakteristik orang yang bertakwa dapat dirujuk secara jelas dalam surah Ali Imran ayat 133-135. Betapa luhurnya manusia takwa ini, oleh karena itu kita berharap ibadah puasa yang sedang kita kerjakan dapat menempa diri setiap orang mukmin dan sekaligus agar dapat melahirkan masyarakat yang mengedepankan keluhuran ahlaq mulia, ditengah hiruk pikuk dan gemerlapnya kehidupan di era digital.
Setiap mukmin harus berusaha untuk menjaga kualitas puasa, karena penjagaan kualitas puasa akan dapat melahirkan orang-orang bermoral taqwa dan mulia, moral ini sangat dibutukan di dalam membangun masyarakat berkemajuan dan juga beradab.
Ada banyak keuntungan yang akan diperoleh baik secara individu maupun kolektif terhadap kualitas nilai ketakwaan itu diantaranya:
Pertama, mereka akan memperoleh Al-Furqon, yaitu kemampuan untuk membedakan antara yang haq dan yang bathil, halal dan haram dan segenap kesalahannya serta dosa-dosanya akan diampuni. Hal ini menjadi bagian sebuah perjuangan masing-masing agar meraih predikat taqwa tersebut.
Kedua, mereka akan memperoleh jalan keluar dari segala ragam problema hidup yang dihadapinya, dan akan dianugrahkan rezeki tanpa diduga serta dimudahkan segala urusannya.
Ketiga, segenap amalan-amalan shaleh-nya diterima oleh Allah SWT dan menjadi berat timbangannya di hari kiamat kelak, dengan mudah penghisabannya dan kelak menerima catatan-catatan amalnya yang baik. Coba kita renungkan firman Allah SWT dalam QS Az-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya, “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat atompun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat atompun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya pula.”
Keempat, Allah SWT akan memasukan ke dalam surga, kekal didalamnya serta hidup dalam keridhaan-Nya. Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 15 yang artinya, “untuk orang-orang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah SWT. Dan Allah maha melihat akan hamba-hambanhya.”
Dengan bertaqwa kepada Allah SWT menjadi wahana untuk meraih keberuntungan dan juga kemulian hidup serta kebaikan di dunia atau diakhirat.
Melalui ibadah puasa selama sebulan penuh semoga saja akan dapat membentuk pribadi yang baik dan akan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa bagi setiap mukiminin yang menjalankanya.
Nilai ketakwaan ini akan sangat dibutuhkan dan akan menjadi modal sosial untuk membangun peradaban masyarakat yang multi kultural dan memiliki kompleksitas permasalahan. Orang-orang yang memiliki kualitas taqwa akan dapat survive dan dapat dimanifestasikan ke dalam tata-laku hidup sehari-hari. Sehingga nilai taqwa akan memberi kontribusi positif bagi kehidupan sosial yang lebih luas.
Sebagaimana yang dituturkan Rasulullah SAW, “Bertaqwalah kamu dimanapun berada, ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik dan berakhlaklah dengan akhlak yang baik dalam bergaul dengan sesama manusia.” (HR. Muslim) .
Semoga kita ditakdirkan oleh Allah SWT ke dalam golongan orang-orang yang selalu taat serta patuh terhadap perintah-Nya. Serta istiqomah untuk menjaga kebaikan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan- Nya. Semiga sukses dan barokah. Amiin. (*/inc)