Molor 3 Bulan, Dana Beasiswa Mahasiswa Cair Juni Ini
Kamis, 15 Juni 2017 12:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Proses pencairan tahap pertama beasiswa untuk mahasiswa Bojonegoro kurang mampu mengalami keterlambatan dari jadwal. Dari rencana bulan Maret tahun 2017, hingga bulan Juni ini Bagian Kesejahteraan Pemkab Bojonegoro baru mengajukan berkas ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro.
Keterlambatan ini diakibatkan lambatnya pembuatan Peraturan Bupati (Perbub) Bojonegoro sebagai landasan pencairan dana beasiswa itu. Saat ini perbub sudah ditandatangani bupati dan sebagai tindak lanjut bagian kesejahteraan mengajukan proses pencarian ke BPKAD.
Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bojonegoro, Muhammad Fadloli, kepadaberitabojonegoro.com mengatakan lambatnya pencairan ini juga disebabkan oleh kesalahan - kesalahan data alamat yang diajukan oleh mahasiswa. "Kadang desa ditulis dusun, terbalik RT dan RW-nya juga salah kita memperbaiki itu karena banyak yang salah," jelasnya Rabu (14/06/2017).
Ada sekitar 17 mahasiswa yang mengalami kesalahan dalam penyertaan alamat yang membuat lambatnya pencairan. Dari jumlah total dalam pencarian tahap pertama ini ada 188 mahasiswa yang sudah mengajukan pencairan.
Sedangkan kuota yang diajukan oleh Pemkab Bojonegoro untuk tahun 2017 ini adalah untuk 350 mahasiswa dengan nilai anggaran Rp 700 juta. Pihaknya berharap mahasiswa yang belum mengajukan pencairan agar segera mengajukan pencairan agar bisa segera diproses saat adanya ketersediaan dana.
Untuk tahun 2018 mendatang Pemkab Bojonegoro telah merencanakan pengajuan beasiswa sebanyak 500 beasiswa atau senilai Rp 1 milIar dengan besaran Rp 2 juta per mahasiswa. Hal itu didasarkan dari data pengajuan yang masuk ke bagian kesejahteraan hingga bulan Juni ini sudah sekitar 450 mahasiswa dan diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun 2017 mendatang.
"Kita berani berspekulasi 500 mahasiswa, karena jumlah pengajuan terus bertambah, jika masih semester 1 atau 2 kita akan geser," terangnya.
Diketahui setiap tahun, antusiasme mahasiswa cenderung mengalami peningkatan. Sejak tahun 2013 pencairan beasiswa itu diberikan kepada sebanyak 106 mahasiswa, meningkat pada tahun 2014 diberikan kepada 256 mahasiswa, tahun 2015 dicairkan untuk 437 mahasiswa dan di tahun 2016 dicairkan kepada 371 mahasiswa.
Kendala yang sering dialami pemkab saat pencairan adalah sulitnya menghubungi mahasiswa yang tidak memiliki nomor telepon seluler. Karena beasiswa ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa yang kurang mampu.
Pemkab harus melakukan survei langsung dan memberitahu kepada pengajuan beasiswa jika ada kasus demikian. "Kita harus mendatangi, karena memang ada mahasiswa yang benar-benar tidak bisa beli handphone," imbuhnya.
Setelah mendapatkan pencairan terkadang mahasiswa juga ada yang tidak memberikan laporannya. Pihaknya cukup menyayangkan hal itu dan akhirnya harus kembali melakukan kunjungan ke rumah mahasiswa yang bersangkutan. (pin/kik)