Hadiri Buka Bersama Keluarga Besar HMI, Kang Yoto Ingatkan Bahaya Kekerasan
Rabu, 21 Juni 2017 13:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Dalam rangka menyemarakkan Ramadan 1438 H, Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Majelis Daerah Korp Alumni HMI (MD KAHMI) menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi dan Buka Bersama yang bertempat di Aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro di Jalan Munginsidi Bojonegoro, Selasa (20/6/2017).
Edy Prayitno selaku Koordinator Panitia Semarak Ramadhan melaporkan bahwa acara buka bersama tersebut dalam rangka untuk menguatkan ikatan persaudaraan di Keluarga Besar HMI dan juga untuk melaporkan kegiatan tebar takjil untuk para penunggu pasien di rumah sakit, yang telah menjadi agenda rutin MD. KAHMI Bojonegoro dan sudah memasuki tahun kedua.
Pada kesempatan itu juga, Edy Prayitno juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terhadap pelaksanaan tebar takjil dan kami juga berharap kepada para donatur untuk tetap berkenan membantu dan mendukung kembali pada pelaksanaan tebar takjil tahun depan," pungkas Edy, panggilan akrab pria berkacamata tersebut.
Sementara itu, Koordinator Presidium MD. KAHMI Bojonegoro, Yazid Mar'i saat memberikan sambutan mengingatkan kembali tentang tujuan HMI.
"Maka bagi KAHMI yang merupakan wadah alumni HMI tentu watak akademis, analisis dan filosofis menjadi acuan utama bagi aktivitas gerakan. Watak pencipta pengabdi harus diimplementasikan dalam bentuk kerja terbaik dan inovatif seiring dengan perkembangan masyarakat, " papar Yazid Mar'i.
Dalam acara tersebut, hadir Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M. Si yang didaulat memberikan tausiyah. Dalam mengawali tausiyahnya, ia menyampaikan bahwa saat menyanyikan lagu Hymne HMI, dirinya teringat kenangan lama saat masih aktif di HMI.
"Saya baru sadar kalau di Hymne HMI ada teks "Bahagia HMI", "papar Kang Yoto panggilan akrab Bupati Bojonegoro.
Kemudian Kang Yoto menjelaskan tentang konsep "Bahagia". Menurutnya, alumni HMI yang lahir dari masa sebelum reformasi tentu harus keluar dari historisme dan dendam masa lalu yang cenderung keras, hendaknya segera bergeser untuk mengimplementasikan kebahagiaan, seperti melalui tebar takjil.
Kang Yoto bahkan sempat menyindir bahwa ucapan "Allahu Akbar" dengan mengepalkan tangan identik sebagai simbol perlawanan, dan hendaknya mulai diubah dengan mengacungkan jempol, dan menjadi simbol kerja-kerja yang membahagiakan umat dan masyarakat.
"Lagu HMI ternyata sinergi dengan lagu yang saya ciptakan untuk Bojonegoro, "Ojo Lali Bahagia", " Tegas Kang Yoto yang juga pernah aktif di HMI saat menjadi mahasiswa di Malang.
Pada akhir tausiyahnya, Kang Yoto terkejut menerima cindera mata dari HMI berupa kaos yang bertuliskan "Bahagia Itu HMI". "Kok bisa cocok semua ya, dengan apa yang saya sampaikan?" ucap Kang Yoto sambil tersenyum.
Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB itu dihadiri oleh 120 orang dari keluarga besar HMI Bojonegoro dan para donatur tersebut berjalan dengan lancar dan penuh kekeluargaan. (pin/kik)