Upayakan Percepatan Tanam, Petani Blora Dilatih Operasikan Rice Transplanter
Selasa, 11 Juli 2017 15:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
BLORA- Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Alat Mesin Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan operator alsintan, rice transplanter atau alat tanam padi, pada para petani di Desa Kentong Kecamatan Cepu Kabupaten Blora .
Bertempat di aula Balai Desa Kentong pada Selasa (11/07/2017), kepala Balai Alat Mesin dan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Ir Bimo Santoso MP, Kasi Pra Panen, Ir Farid Mufti dengan di dampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Hadirohmiyati SP dan Kasi Produksi Bidang Tanaman Tangan Suparman SP, hadir untuk membuka pelatihan tersebut.
Kepala Balai Alat Mesin dan Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Ir Bimo Santoso MP, dalam sambuatannya mengatakan, pelatihan ini tujuannya untuk memberikan solusi bagi para petani yang mana saat ini sudah semakin jarangnya tenaga manusia untuk melakukan tanam padi.
“Pelatihan ini juga untuk mensosialiasikan alat tanam padi yang lebih efektif bagi para petani untuk melakukan percepatan tanam padi,” kata Ir Bimo Santoso MP Selasa (11/07/2017).
Menurutnya selain efesien dan efektif, alat ini juga mampu menekan biaya produksi petani dalam melakukan tanam padi. Sehingga tentu alat rice transplanter/ alat tanam padi ini bisa menjadi pilihan para petani.
“Kalau menggunakan alat ini tanam dengan luasan lahan satu hektare mampu di selsesekan dengan satu hari, namun jika menggunakan tenaga manusia, tentu harus membutuhkan tenaga banyak untuk bisa selesai dalam waktu yang sama.” Imbuhnya.
Selain menghemat biaya produksi, lanjut Bimo alat rice transplanter atau alat tanam padi ini juga mampu manambah hasil panen para petani, yang mencapai 5- 15 % jika di banding dengan menggunakan tenaga manusia.
“Biaya murah, hasil panen meningkat, tentu ini akan membantu para petani untuk bisa ikut mensukseskan percepatan tanam pemerintah,” ujarnya.
Bimo menambahkan untuk target luasan tanam pada tahun 2016, Provinsi Jawa Tengah mencapai 1,8 juta hektare. Sedangkan untuk tahun ini pemerintah menargetkan luas tanam untuk di tambah lagi.
“Ya kami tetap berusaha untuk perluasan tanam ada peningkatan agar hasil capaian tanam bisa ikut meningkat,” tambahnya.
Namun demikian, untuk mencapai pada capaian tahun ini yaitu di atas capaian tahun lalu, pihaknya berharap para petani Blora khususnya, bisa ikut melakukan gerakan percepatan tanam sehingga luasan tanam tahun ini yang di tambah bisa terpenuhi.
“Kalau di Blora harapannya hanya pada di tiga Kecamatan yaitu Cepu, Kradenan dan Kedungtuban. Hal ini karena di tiga kecamatan tersebut merupakan lumbung padi Kabupaten Blora,” terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, Hadirohmiyati SP, mengatakan untuk wilayah Blora sendiri dalam satu tahun target luasan tanam mencapai 108.222 hektare.
“Kami harap para petani bisa melakukan percepatan tanam, sehingga target tersebut bisa terpenuhi,” harapnya.
Warlan salah satu perani mengaku dengan adanya alat rice transplanter atau alat tanam padi ini sangat membantu para petani terlebih saat ini tenaga manusia untuk tanam padi sangat sulit untuk di cari.
“Sdanya alat ini sangat terbantu, selain lebih murah biaya produksi, alat ini juga sangat efektif membantu percepatan tanam para petani,” terangnya. (teg/imm)