Hari Pertama Masuk Sekolah Penuh Suka Cita
Senin, 17 Juli 2017 10:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro - Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2017 – 2018 disambut dengan suka cita tak hanya oleh para siswa namun orang tua yang turut mengantarkan putra-putrinya di hari pertama sekolah. Tak hanya itu jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turut menjadi bagian di hari pertama masuk sekolah ini mulai menyambut dan membacakan sambutan Bupati Bojonegoro.
Pagi ini, Senin (17/07/2017) seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mulai kepala desa, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi inspektur upacara. Semua sekolah mulai Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) baik yang di pelosok desa sampai perkotaan turut hadir menjadi bagian hari pertama masuk sekolah.
Seperti di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bojonegoro (MTsN) yang beralamat di Jalan Monginsidi Bojonegoro sejak pagi sudah mempersiapkan diri menyambut para siswa. Selain guru dan OSIS yang menyambut para siswa baru berjajar di pintu gerbang sekolah. Sekolah ini juga melibatkan orang tua untuk turut serta di upacara hari pertama masuk sekolah dan memberi kesempatan kepada salah satu perwakilan wali murid baru untuk memberikan sambutan. Di sekolah di jajaran Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro yang bertindak selaku inspektur upacara, Kepala Bagian Hukum dan Perundang-undangan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Moch. Khosim. Tampak hadir dalam kesempatan ini Kasi Pendidikan Pertama, pengawas PAI, Babinsa dan Babinkamtibmas, Komite Sekola MTsN 1 Bojonegoro. Di jajaran Kemenag hari pertama masuk sekolah dengan sebutan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama). Tak hanya di Kementerian Agama, di jajaran Dinas Pendidikan mulai jenjang TK, SD, SMP dan SMA juga menggelar hal serupa yang melibatkan seluruh komponen.
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, Msi dalam sambutannya mengatakan, hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi kita semua, karena orang tua yang menemani putra dan putrinya adalah sesuatu yang luar biasa. Karena secara khusus meluangkan waktu dan wujud nyata tanggungjawab sebagai orang tua. Sedangkan bagi anak-anak hari ini merupakan hari bersejarah karena inilah pertama kalian semua memasuki bangku sekolah untuk tahun ajaran 2017/2018.
“Hari ini adalah pertanda bahwa kalian sudah meninggalkan masa lalu dan mulai melangkah menuju masa depan. Karena kalianlah maka bapak/ibu wali murid, Bapak/ibu guru dan kami ada di tempat ini. Bagi bapak/ibu guru hari ini tentu juga membahagiakan, kehadiran wali murid beserta putra-putrinya pagi ini menandakan kepercayaan yang tinggi kepada sekolah ini dan khususnya kepada bapak /ibu guru. Sungguh di tangan bapak/ibu gurulah harapan anak-anak dapat berkembang seluruh ketrampilan hidupnya dengan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Secara pribadi Kang Yoto ingin menyampaikan selamat datang di sekolah, selamat memulai tahun ajaran baru, selamat memulai perjalanan belajar bersama, selamat menjadikan sekolah ini sebagai tempat yang indah dan menyenangkan bagi semua proses belajar mengajar. Dalam kesempatan yang baik ini Kang Yoto ingin berpesan bahwa tujuan pertemuan ini untuk saling memahami proses belajar yang akan dilakukan dan apa saja yang perlu dilakukan. Rencanakan dan komunikasikanlah apa saja yang membuat proses pendidikan dapat berjalan baik dan efektif. Kedua ingat masa depan bangsa dan keluarga tergantung pada masa depan anak-anak. Kegemilangan bangsa dimulai dari halaman sekolah ini. Gagal dan berhasilnya bangsa Indonesia, termasuk Bojonegoro, di masa depan ditentukan oleh keberhasilan proses pendidikan hari ini. Tujuan utama Pendikan adalah menumbuhkan seluruh potensi anak anak. Sejarah membuktikan bahwa setiap anak punya peluang sukses asalkan menemukan kekuatan dirinya dan mampu menyiapkan ketrampilan hidup.
“Anak-anakku sejak hari ini, kalian harus mulai merencanakan dimana kelak akan hidup dan dengan cara apa akan dapat hidup. Anak-anak jangan hanya berhenti mempertanyakan cita-cita formal seperti menjadi pegawai, dokter, tentara, Bupati dan yang sejenisnya. Tapi tanyakanlah pada diri sendiri apa yang perlu disiapkan agar sanggup hidup lebih baik. Tidak penting engkau menjadi apa dan dimana kau berada, tapi yang jauh lebih penting apakah engkau bisa berbuat baik bagi kehidupan atau tidak,” ujarnya. (her/kik)