Cerita Jemaah Haji dari Tanah Jawa
Minggu, 30 Juli 2017 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Buku ini bukan berisi panduan ibadah haji dan umrah. Melainkan sekumpulan catatan pengalaman penulis (Danarto) dari perjalanan haji yang dialaminya. Jangan bayangkan Anda akan mendapat semacam siraman ruhani dalam buku ini. Justru Anda bisa terpingkal-pingkal akibat pengalaman-pengalaman lucu dan lugu orang Jawa saat naik haji.
Dalam buku ini, Danarto menyorot perilaku orang-orang Jawa tahun 1980-an yang kebetulan saat itu turut berhaji bersamanya. Orang-orang Jawa tahun 1980-an cenderung masih sangat lekat dengan tradisi "Kejawennya" sehingga terjadilah banyak hal unik. Bagaimana orang Jawa kala itu yang masih rajin menggelar sesaji tiba-tiba dihadapkan pada lingkungan Tanah Suci yang dilingkupi dengan tauhid sejati? Beberapa perilaku khas orang Jawa saat di Tanah Suci juga tidak lepas dari pengamatan Danarto. Banyak kejadian lucu serta konyol. Misalnya saja, semangat beli oleh-oleh yang sangat menggebu di kalangan orang Jawa, sehingga ibadah haji juga jadi "sekalian belanja.
Keunikan dan keluguan sudah dimulai sejak dari naik pesawat. Ketika berada di tanah suci, para jamaah dari tanah Jawa berusaha melaksanakan pesan orang-orang yang dianggap sebagai sesepuh. Salah satu ‘wasiat’ yang mesti dilaksanakan saat menjalankan ibadah haji adalah menutup mata, telinga, mulut hingga pikiran dari berburuk sangka. Hal ini terjadi karena di tanah Haram, segalanya akan dengan mudah terwujud.
Buku ini adalah buku tentang humor terhadap perilaku dan ritus-ritus yang tak melulu harus dilakukan dengan otot kaku. Ibadah sambil tertawa tak apa lah.