EMCL Bermitra dengan LPM Indonesia Jalankan Program Permata
Rabu, 09 Agustus 2017 08:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM Indonesia) menggelar Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumah Tangga (Program PERMATA). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Leran dan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu.
Sosialisasi program dilakukan di Desa Leran pada Jumat (04/08/2017) dan di Balai Desa Sukoharjo pada Selasa (08/08/2017) yang dihadiri Humas EMCL Beta Wicaksono dan Tiara Galih.
Dalam sambutannya, Tiara Galih menyampaikan bahwa PERMATA merupakan Program Pendukung Operasi (PPO) ExxonMobil yang telah mendapat persetujuan SKK Migas dan dilakukan di Desa Leran dan Sukoharjo.
"Ini merupakan program PPO yang dijalankan di dua desa berada di dekat area Pengembangan Lapangan Kedung Keris," ujarnya.
Selain itu hadir pula Camat Kalitidu Nanik Lusetiyani, Dinas PMD Imam Cahyono, Manager Program LPM Indonesia Fatkur Rohman, Kepala Desa dan juga perangkat beserta TP PKK Desa Leran.
Kepala Desa Leran mengatakan sangat senang dan menyambut gembira program PERMATA ini. Sebab, kaat Kades, jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga atau biasa disebut janda di desa Leran sangat banyak.
"Sehingga sangat cocok sekali program ini dilaksanakan di Leran," jelasnya.
Camat Kalitidu Nanik Lusetiyani dalam sambutannya menyampaikan sangat mendukung program PERMATA, bantuanya nanti agar diarahkan pada program penumbuhan usaha produktif seperti home industri.
Sementara perwakilan dari Dinas PMD Imam Cahyono mengatakan program ini sangat bagus, karena program ini bersinergi antara pemerintah, perusahaan, dan NGO. " Kami sangat mendukung sekali program2 pemberdayaan dlm upaya mewujudkan masyarakat yg mandiri dan sejahtera semacam Program PERMATA ini," jelasnya.
Sementara Manager Program LPM Indonesia Fatkur Rahman selaku saat diwawancari media ini menyampaikan bahwa program PERMATA bertujuan untuk melakukan pemberdayaan kepada perempuan yang menjadi kepala rumah tangga atau yang biasa disebut janda.
Pemberdayaan yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM dan bantuan sarana prasarana penunjang usaha sehingga bisa berdaya secara ekonomi dan sosial. "Secara ekonomi diharapkan melalui program ini pendapatan mereka akan meningkat," ujarnya.
Secara sosial, diharapkan para janda yang selama ini dikucilkan dan kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan ditingkat desa dapat aktif dalam proses musyawarah desa sehingga aspirasi dan masalah yang dihadapi dapat ditampung dalam program pembangunan desa. (pin/moha)