Indonesia, Bangsa Super 2052
Kamis, 29 Maret 2018 15:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Jika Novel Ghost Fleet menggambarkan Indonesia bubar pada tahun 2030. Namun justru buku yg ditulis oleh Hendri Winata asal Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, berjudul “Bangsa Super 2052” menggambarkan betapa majunya Indonesia pada tahun 2052.
Dalam buku fiksi setebal 2019 halaman ini Indonesia digambarkan sebagai negara yang memimpin peradaban umat manusia. Indonesia diperkirakan mempunyai militer terkuat dan tercanggih, mempunyai kekuatan ekonomi nomor satu dunia, mempunyai pusat sains dan teknologi serta seni yang maju.
Dalam buku ini disebutkan Indonesia pada tahun 2052 mempunyai beberap hal yang unik. Di antaranya memiliki ribuan kapal selam terbaik, mempunyai robot perang garis terdepan dalam militer, dan negara yang didasarkan atas Pancasila, kebhinekaan, dan hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Hendri Winata dalam buku itu, penggunaan hukum fisika kuantum yakni hipnosis dijadikan sebagai kesaksian yang sah di pengadilan sehingga terdakwa tidak lagi bisa berbohong. Selain itu, koruptor selain dipenjara juga diwajibkan mengembalikan uang negara sebesar 300 persen dari harta yang diambil. Pendidikan dengan penjurusan di usia dini juga dilakukan.
Selain itu, kata Hendri, Indonesia adalah satu-satunya negara yang berani memelopori agar semua agama dibawa masuk ke dalam studi ilmiah dan rasional. Umat Islam paling maju, modern, dan toleran.
Tidak hanya itu, aktivis korban Reformasi 1998 diangkat menjadi pahlawan reformasi. Sedangkan, Soeharto dan Soekarno diangkat sebagai pahlawan nasional. Selain itu, terdapat penyedia jasa rekreasi ke bulan dan masih banyak hal unik lainnya yang terjadi di Indonesia pada 2052.
Tanpa disadari penggunaan kata super, bangsa, menakjubkan, kita, maju, istimewa dalam buku ini ditulis berulang sehingga buku ini diklaim memiliki daya sugesti yang kuat. Buku ini ditulis pada 2014 dan tidak dijual di toko buku melainkan disebar secara soft copy secara cuma cuma
Buku ini dibuat untuk memberikan sugesti positif pada masyarakat Indonesia tentang harapan Indonesia di masa depan dengan gambaran yang jelas. (mol/kik)