Buku Menggerakkan Tradisi Abdurrahman Wahid
Bukan Sekadar Santri
Jumat, 23 Oktober 2015 22:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
INI adalah salah satu dari beberapa buku karya almarhum Abdurrahman Wahid. Buku ini merupakan kumpulan artikel panjang Gus Dur. Karena biasanya, Gus Dur dikenal kuat dalam tulisan-tulisan pendeknya, seperti kolom dan esai, apalagi saat masa-masa produktifnya sebelum beliau aktif di mana-mana.
Gus Dur memang salah satu presiden yang aktif menulis, baik saat dia menjadi presiden, sebelum atau sesudahnya. Memang saat menjabat presiden, dia lebih jarang menulis, tapi seakan itu dibalasnya begitu dia lengser. Kolom-kolomnya mengalir deras di sebuah media nasional saat itu dan kemudian dibukukan menjadi sebuah buku berjudul Kolom-Kolom ABdurrahman Wahid Selama Era Lengser. Isi dari kolom-kolom itu adalah pandangan Gusdur dan perspektifnya tentang sejarah lama bangsa kaitannya dengan isu-isu kontemporer saat itu.
Tulisan dalam buku terbitan L-KiS ini memang lebih panjang dan banyak yang menilai ini tergolong berat. Memang, harus diakui karena kebanyakan tulisan dalam buku ini adalah sebuah makalah untuk seminar, diskusi atau untuk format tulisan di sebuah Jurnal pemikiran.
Lewat beberapa tulisan dalam buku ini Gus Dur mengangkat tentang hubungan antara pesantren, negara dan pembangunan negeri. Kalau ingin tahu bagaimana usaha Gus Dur mempopulerkan pesantren di kancah internasional, bahkan, cukuplah kiranya membacanya dari artikel-artikel dalam buku ini.
Gus Dur dengan energik sekali menyuarakan bahwa pesantren sudah selayaknya mengambil peran dalam pembangunan bangsa. Pesantren tidak boleh terninabobokkan hanya pada batas sigma bahwa dia adalah kaum agamawan yang konotasinya ngaji melulu. Pesantren seperti mendapat sekat kuat dimana di luar pesantren adalah umum. Kaum sarungan harus turut serta dalam pembangunan bangsa dan posisinya ditegaskan oleh Gus Dur, dalam berbagai tulisannya, sangat memegang peranan penting.
Di sini juga diangkat mengenai betapa sedikitnya dunia pesantren diangkat melalui karya sastra. Padahal banyak hal yang bisa diangkat dan diformulasikan ke dalam karya sastra. Usaha penulisan dunia pesantren ke dalam karya sastra itu penting untuk mengangkat dan memberikan gambaran tentang ide-ide yang sifatnya masih abstrak. Tetapi amat sedikit yang melakukannya.
Tentu saja, ini harus dilihat dalam konteks kapan tulisan-tulisan ini dibuat. Yakni, ketika pesantren belum seperti yang sekarang ini. Suatu masa di mana pesantren mendapat stempel pinggiran dari rezim yang berkuasa saat itu, juga dari masyarakat sendiri secara umum.
Buku ini bagus untuk dibaca dan dipertimbangkan. Paling tidak, sebagai teman minum kopi untuk memperingati Hari Santri Nasional kemarin.
Judul : Menggerakkan Tradisi
Penulis : Abdurrahman Wahid
Tebal : 300 hlm