Penyakit di Musim Kemarau Panjang
Senin, 15 Oktober 2018 09:00 WIBOleh dr Achmad Budi Karyono *)
*Oleh dr Achmad Budi Karyono
Sejak awal September 2018, di beberapa lingkungan dan masyarakat mengeluhkan keadaan cuaca yang terlalu panas dan menyengat serta beberapa sumur warga mengalami kekurangan air bahkan mengering. Sampai pertengahan Oktober 2018 ini, keadaan semakin bertambah parah, walaupun di beberapa daerah dilaporkan turun hujan yang seakan hanya cukup membasahi tanah saja atau menyejukkan udara sesaat.
Hal ini diperparah lagi dengan terjadinya beberapa bencana alam berupa gempa seperti yang terjadi di Lombok, Palu serta di sejumlah daerah lainnya. Belum lagi juga terjadi gunung meletus di Sulawesi Utara, walau agak minimal dampaknya.
Keadaan seperti itu tentu menimbulkan dampak bagi kesehatan di masyarakat, dengan munculnya beberapa penyakit yang menyertai ketidak seimbangan alam yang terjadi.
Sejak pertengahan Agustus 2018 sudah mulai bermunculan penyakit yang biasanya dikeluhkan masyarakat akibat perubahan musim seperti ISPA, diare, cacar air, herpes, radang selaput mata dan masih banyak lagi. Dan hal ini sampai saat ini masih didapatkan seakan merupakan estafet dari penderita ke orang terdekat lain di sekitarnya.
Pada kondisi seperti ini sebaiknya setiap orang harus lebih waspada dan lebih menjaga staminanya dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi serta higienis tepat waktu, tidak memforsir diri serta istirahat yang cukup.
Menghindari atau meminimalisir dari kontak dengan sumber panyakitnya, terutama penyakit yang penularannya melalui udara sekitar. Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan masker apabila terpaksa harus berada di lingkungan penderitanya.
Olah raga atau senam ringan yang rutin akan bisa meningkatkan stamina tubuh. Begitu juga olah pernafasan, sangat penting dilakukan bagi masyarakat usia tertentu yang kurang bisa melakukan olah raga karena keterbatasan kekuatan fisik.
Inilah pentingnya kita harus selalu menjaga kebersihan, keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan. Karena gangguan keseimbangan alam dan kerusakan lingkungan akan berdampak sebagai sarang dan menjadi sumber terjangkitnya beberapa macam penyakit yang menyerang masyarakat sekitarnya. Lingkungan atau alam yang seimbang dan higienis serta tertata indah dan rapi akan menjaga kesehatan kita, bahkan akan berkontribusi kebutuhan hidup kita seperti oksigen yang dihasilkan dari pepohonan hijau sekitar kita yang terpelihara dengan baik.
Kalau kita bisa menjaga tubuh kita seperti hal diatas serta menjaga lingkungan dengan baik, tentu stamina kita akan terjaga dengan baik dan akan terhindar dari penyakit musiman yang sedang melanda pada pergantian musim atau musim panas yang berkepanjangan ini. Dan kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar kita selalu sehat serta terhindar dari musibah, dan kita doakan agar saudara kita yang tertimpa penyakit dan dilanda bencana diberi pertolongan yang terbaik baginya.
Semoga kita selalu sehat. (*/imm)
*) Penulis Direktur RS Muhammadiyah Cepu - Blora
Ilustrasi anak sakit (foto: thinkstock)