Hadiri Pengajian, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Rabu, 20 Maret 2019 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, pada Selasa (19/03/2019) malam hadiri acara Haul ke 19, KH Muhammad Farid Adnan, yang diadakan di Pondok Pesantren Adnan Al-Cahrish di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander.
Kepada para jamaah dan masyarakat yang hadir, Kapolres mengajak untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif, jelang pelaksanaan Pemilu 2019. agar tercipta pemilu yang aman, damai dan sejuk.
Turut hadir dalam, acara tersebut Muspika Dander, para tokoh agama dan toloh masyarakat serta jamaah yang berjumlah kurang lebih seribu ora. Sementara, sebagai penceramah, dihadirkan KH Masrikhan Asyari dari Mojokerto.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, saat hadiri Haul ke 19, KH Muhammad Farid Adnan, di Pondok Pesantren Adnan Al-Cahrish di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander. Selasa (19/03/2019).
Kapolres Bojonegoro, dalam sambutannya mengajak para jamaah yang hadir untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, aman dan damai serta sejuk, jelang pelaksanaan Pemilu 2019. Selain itu, Kapolres juga berharap agar warga masyarakat saling menghargai pilihan orang lain, sesuai dengan hati nurani dan pilihannya masing-masing.
"Jangan karena berbeda pilihan dalam pemilu, kita jadi terpecah-belah. Kita jadikan perbedaan itu sebagai perekat kebhinnekaan yang sudah diturunkan oleh pendahulu kita," ucap Kapolres.
Sebagai bentuk partisipasi atas kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2019, Kapolres juga mengajak kepada seluruh jamaah yang sudah memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya, dengan memilih pemimpin dan perwakilan sesuai dengan hati nuraninya.
"Jangan sampai kita golput, karena dengan tidak menggunakan hak pilih, sama juga kita tidak ikut menentukan masa depan bangsa," kata Kapolres dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga mengajak para jamaah dan warga masyarakat yang hadir, untuk bersama-sama melawan paham radikal yang menyebar melalui kajian-kajian, yang dibungkus dalam acara keagamaan.
Menurut Kapolres, anak-anak usia muda merupakan target mereka, karena pada usia tersebut gampang dipengaruhi kerana kurangnya ilmu pengetahuan tentang agama dan masih dalam proses penarian jati diri, sehingga gampang dipengaruhi.
"Anak-anak usia muda merupakan target mereka karena anak-anak masih dalam pencarian jati diri," tutur Kapolres. (red/imm)