Blora Kembali Dapat Kuota Pembangunan 4 Ribu Sambungan Jaringan Gas Rumah Tangga
Sabtu, 22 Juni 2019 12:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Kabupaten Blora nampaknya pada tahun 2020 bakal kembali menerima kuota pembangunan 4.000 sambunagn jaringan gas (jargas) rumah tangga dari pemerintah pusat, yang akan dibangun oleh PT. Pertamina Gas (Pertagas).
Hal tersebut disampaikan Vice President Business Development PT. Pertagas, Agung Indri, ketika melakukan audiensi dengan Bupati Blora bersama rombongan pimpinan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN), Jumat (21/06/2019) di Kantor Bupati Blora
“Tahun 2020 nanti Blora bersama sejumlah kota lainnya di Indonesia akan memperoleh kuota pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 4.000 sambungan. Oleh karena itu, kali ini kami ingin melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah guna melakukan persiapannya,” ucap Agung Indri.
Agung Indri menyatakan, sebagai tahap awal, pada bulan Juli 2019 nanti pihaknya akan mulai melaksanakan kegiatan Front End Engineering Design (FEED), untuk memperkirakan teknis pembangunan jaringan dan perkiraan biaya investasi secara kasar.
“FEED akan kami lakukan mulai Juli nanti hingga Oktober 2019, sehingga mohon bantuannya agar Pemerintah Daerah bisa mendukung. Apalagi gas murah ini bisa diarahkan untuk industri yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Agung Indri juga menyampaikan bahwa Pertagas akan melakukan eksplorasi lapangan Alas Dara Kemuning (ADK) di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken yang juga butuh dukungan pemerintah daerah.
Ia mengungkapkan, lapangan ADK di Nglobo berpotensi mengandung gas sebanyak 3 hingga 3,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).
"Kita akan membangun jaringan pipa dari lokasi sumur hingga tepi jalan raya Blora-Cepu yang diperkirakan sepanjang 4-6 kilometer. Gas nya nanti akan dimanfaatkan untuk keperluan industry,” lanjutnya.
Bupati Blora, Djoko Nugroho saat audiensi dengan Vice President Business Development PT. Pertagas, dan pimpinan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN), di Kantor Bupati Blora. Jumat (21/06/2019)
Mendengar paparan tersebut, Bupati Djoko Nugroho, didampingi beberapa Kepala OPD, langsung memberikan tanggapan. Bupati pada dasarnya mendukung aktivitas pertambangan migas di Kabupaten Blora. Namun dirinya meminta agar dari aktivitas migas tersebut bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat Blora.
“Selama ini Blora selalu lebih awal ketika memberikan izin pertambangan migas, namun mengapa sangat minim keuntungan yang bisa diperoleh untuk mendukung pembangunan daerah. Saya ingin, ini nanti jangan sampai seperti proyek-proyek sebelumnya,” tutur Bupati dengan tegas.
Menanggapi pernyataan Bupati, Group Head PT PGN Tbk, Santiaji yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa pihaknya bersama Pertagas akan mengusahakan untuk perbaikan jaringan gas rumah tangga yang sudah terpasang sejak 2013 agar bisa diopersionalkan.
“Kami akan koordinasikan hal ini dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM. Dulu ceritanya kami diserahi aset jaringan gas yang telah terpasang di sekitar CPP PPGJ Blok Gundih. Namun ternyata sudah banyak yang rusak, sehingga memang belum semuanya bisa teraliri. Kita tetap akan upayakan agar semuanya bisa teraliri. Perbaikan jaringan sedang diupayakan juga,” kata Santiaji. (teg/imm)