Putusan Mahkamah Agung Turun, 1.240 Ton Gula di Blora Segera Diserahkan pada Pemiliknya
Jumat, 18 September 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Barang bukti (BB) gula sebanyak 24.269 sak dengan berat 1.240 ton, yang teronggok selama dua tahun lebih di dua gudang yang disegel di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang awalnya diduga gula non-SNI dan perkaranya telah disidangkan di Pengadilan Negeri Blora, segera bisa diurus pemiliknya, lantaran putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) RI telah turun.
Gula kristal putih (GKP) merk Gendhis, milik Lie Kamadjaya tersebut bisa segera keluar dari gudang yang disegel aparat kepolisian atau diserahkan kembali pada pemiliknya.
Dari pantauan awak media ini Kamis (17/09/2020), di gudang gula GKP, di Desa Muraharjo Kecamatan Kunduran dan di gudang yang terletak di wilayah Berbak Kecamatan Ngawen, Blora, tampak pintu dua gudang itu masih terkunci dan tersegel.
Petugas Kejaksaan Negeri Blora, saat lakukan pengecekan gula milik Lie Kamadjaya di sebuah gudang di Blora.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora, Y Avilla Agus Awanto Putra, dikonfirmasi awak media ini Jumat (18/09/2020) membenarkan bahwa putusan kasasi atas BB gula di dua gudang itu sudah turun, dan pihaknya telah menyiapkan surat berita acara (BA) penyerahan BB.
“Benar, putusan kasasi sudah turun sekitar dua pekan lalu, kami sedang siapkan berita acara penyerahan BB kepada pemiliknya,” tutur Avilla Agus Awanto Putra. Jumat (18/09/2020)
Lie Kamadjaya, saat dihubungi awak media ini melalui sambungan telepon Kamis (17/09/2020) menyatakan bahwa dirinya sedang mengurus kelengkapan administrasi untuk mengambil gula di dua gudang tersebut, namun dirinya belum memikirkan 24.900 karung gula miliknya tersebut akan di kemanakan.
“Ini sedang urus admistrasinya di Jakarta, nanti kalau sudah beres baru ke PN dan Kejari Blora,” tutur mantan Direktur Utama (Dirut) PT Gendhis Multi Manis (PT GM) Blora dan Dirut Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring-Kendal tersebut, melalui sambungan telepon.
Untuk diketahui, meski sudah diputus bebas (tidak bersalah) dalam sidang Pengadilan Negeri (PN) Blora atas tuduhan mengedarkan gula non-SNI, Lie Kamadjaja belum bisa mengurus gula miliknya, karena putusan resminya dari Mahkamah Agung (MA) tidak kunjung turun.
Kamadjaja menyimpan gula miliknya sebanyak 21.957 sak, atau sejumlah 1.107 ton, di gudang Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, dan 2.312 sak, atau sejumlah 133 ton, di gudang Berbak, Kecamatan Ngawen, Blora, karena saat itu dalam proses peralihan PT GMM (PG Blora) miliknya ke PT GMM Bulog (pemilik baru PT GMM).
Perkara tersebut di sidangkan di Pengadilan Negeri Blora, setelah Polda Jateng pada Kamis (25/05/2017), menyegel dua gudang gula milik Lie Kamadjaja yang diduga gula non-SNI. (teg/imm)