Blora Dukung Pembangunan Makam dan Usulkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Pocut Meurah Intan
Selasa, 24 Mei 2022 11:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, konsisten dukung pembangunan makam dan usulkan gelar pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan.
Hal tersebut disampaikan Bupati H Arief Rohman saat menerima Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaludin, bersama Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Aceh Mawardi, dan keluarga dari Pocut Meurah Intan, di Rumah Dinas Bupati Blora, Senin malam (23/5/2022).
Bupati Arief menyatakan, Pemerintah Kabupaten Blora sudah menganggap bahwa Pocut Meurah Intan juga merupakan keluarga besar Blora, sehingga Pemkab mendukung adanya pembangunan untuk makam Pocut Meurah Intan.
“Pocut Meurah Intan sudah menjadi keluarga besar kita. Ketika ada keluarga saudara yang berkunjung ke Blora ini kita muliakan.
Bupati mengungkapkan bahwa Pemkab Blora telah menganggarkan untuk paving menuju makam. Pihaknya berharap ke depan bisa dilakukan pembangunan makam tersebut.
"Kita punya mimpi nantinya akan bisa dibangun sebuah bangunan kombinasi antara Blora dan Aceh biar ketika tamu datang mungkin ada musalanya, ketika datang bisa nyaman, kira-kira desainnya seperti apa,” tutur Bupati.
Bupati Blora Arief Rohman saat menerima Kepala Disbudpar Aceh Jamaludin, terkait usulan pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan. Senin malam (23/5/2022). (foto: dok istimewa)
Menurut Bupati, Pemkab Blora akan terus mendukung dan mendorong untuk pembangunan makam hingga usulan gelar pahlawan.
“Intinya kami yang kita lakukan mungkin pembangunan dan kedua kita mengejar untuk gelar pahlawan, karena pak Gubernur Jawa Tengah maupun pak Gubernur Aceh sudah statement bahwa kita akan mendukung proses ini, maka selain bangunan fisik kita juga menyiapkan tim untuk bagaimana kita ikhtiar untuk anugerah pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan,” ucap Bupati
Termasuk, lanjutnya, potensi ke depannya pihaknya juga membayangkan lokais itu akan menjadi wisata ziarah wisata kebudayaan.
"Saya meminta jajaran OPD di Blora segera membentuk tim untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh dan pihak keluarga.
Ia juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Aceh untuk memuliakan makam Almarhumah Pocut Meurah Intan.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya kembali di Blora untuk kedua kalinya, Pak Kepala Dinas sudah dua kali, Pak Gubernur Aceh sudah kesini sekali, dan nanti kita jadwalkan untuk silaturahmi ke Aceh,” kata Bupati Arief Rohman.
Kepala Disbudpar Aceh Jamaludin, saat bertemu Bupati Blora Arief Rohman, terkait usulan pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan. Senin malam (23/5/2022). (foto: dok istimewa)
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaludin, mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bupati Blora dalam mendukung pembangunan makam hingga mengusulkan gelar pahlawan untuk Pocut Meurah Intan.
Ia juga mengapresiasi perhatian Pemerintah Kabupaten Blora terhadap area makam Pocut Meurah Intan.
“Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Bapak Bupati. Saat kami datang pertama masih tanah, tadi saya lihat sudah ada keramiknya, sudah sangat luar biasa sehingga kita sudah nyaman untuk ziarah di area makam almarhumah Pocut Meurah Intan,” tutur Jamaludin.
Jamaludin menambahkan bahwa pihaknya sudah berdiskusi dan meninjau lapangan untuk memetakan apa saja hal yang akan dikolaborasikan dengan Pemkab Blora maupun Pemprov Jawa Tengah.
“Tadi kita punya ide untuk membangun dalam jangka pendek, cungkup, kemudian coba membangun gapura yang nanti kita kolaborasi antara Aceh dan Blora. Ada karakteristik Aceh dan Blora. Dalam jangka panjang juga perlu kita pikirkan yang lebih besar," tutur Jamaludin.
Menurutnya, Pemerintah Aceh siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Blora terkait dengan pengusulan Pocut Meurah Intan menjadi pahlawan nasional.
Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Aceh Mawardi, pada kesempatan mengungkapkan ada beberapa hal penting terkait pengajuan usulan gelar pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan.
"Saya pikir ada dua hal yang sangat kuat kita bisa ajukan Pocut Meurah Intan sebagai pahlawan nasional, yang pertama dari aspek perjuangannya, tidak mungkin seseorang itu akan dibuang oleh belanda kalau orang tidak sangat berbahaya bagi Belanda, itu ada nilai juang," ucapnya
Mawardi yang juga Dosen di Universitas Syiah Kuala tersebut juga menceritakan pengalaman saat mengajukan pahlawan nasional laksamana Malahayati beberapa tahun lalu.
"Saat tim pusat melakukan verifikasi yang paling diutamakan adalah sumbernya, bahwa tokoh ini bukan imajinatif, sejarah itu mesti ada sumbernya, sumber se zaman misalnya pada saat beliau berjuang ada laporan Belanda," tutur Mawardi.
Terkait dengan sumber sejarah terkait Pocut Meurah Intan menurutnya sangat melimpah, karena di masa awal abad ke-20, sumbernya sangat melimpah, karena pada masa kolonial setiap tahun ada laporan. Pihaknya optimis usulan gelar pahlawan untuk Pocut Meurah Intan nantinya dapat segera diproses
"Saya yakin ini sumbernya tidak mengkhawatirkan. Karena ini kita ajukan dua provinsi, lebih kuat juga. Dengan niat kita dan dukungan dari Pemkab Blora saya sangat yakin ini bisa lebih cepat," kata Mawardi.
Pocut Meurah Intan merupakan sosok pejuang Aceh. Berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, Pocut Meurah beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah.
Pocut Meurah Intan meninggal pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo