Peringati HUT IDI ke-72, IDI Bojonegoro Akan Gelar Bakti Sosial
Kamis, 27 Oktober 2022 16:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bojonegoro, pada Jumat (28/10/2022) esok, akan menggelar kegiatan bakti sosial di pondok pesantren (Ponpes) Abu Dzarrin, di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Bakti sosial tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia ke-114 dan Hari Ulang Tahun (HUT) IDI ke-72, di mana tema yang diangkat pada peringatan tahun ini adalah "Berbakti untuk Negeri, Mengabdi untuk Rakyat".
Ketua IDI Cabang Bojonegoro, dr Askan SpOGK MMKes, menjelaskan bahwa dalam rangka memperingati HUT IDI ke-72 tahun 2022 ini, IDI Bojonegoro menginisiasi untuk menggelar sejumlah kegiatan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
"Hal ini sebagai bentuk darma bakti para anggota IDI sebagai individu, maupun IDI secara organisasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat." tutur dr Askan. Kamis (27/10/2022).
Logo peringatan HUT ke-72 Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (Foto: Dok. Istimewa)
Dokter Askan mengungkapkan bahwa sesuai dengan tema peringatan HUT IDI tahun 2022 ini, IDI Bojonegoro ingin berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tanpa melupakan kearifan lokal yang ada.
Terlebih di masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir dan masih DIhadapi bersama, IDI bersama segenap anggotanya, terus melayani masyarakat dengan segala upaya, tenaga, waktu, bahkan nyawa.
"Pengabdian ini sebagai wujud komitmen dan integritas dokter-dokter Indonesia dalam berbakti untuk negeri dan mengabdi pada rakyat." tutur dr Askan.
Pondok pesantren (Ponpes) Abu Dzarrin, di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, lokasi kegiatan bakti sosial yang digelar IDI Cabang Bojonegoro. (Foto: Dok. Istimewa)
Adapun kegiatan bakti sosial yang akan digelar ID Bojonegoro tersebut meliputi konsultasi dokter spesialis dengan sasaran 500 orang, khitan gratis dengan sasaran 25 anak, dan penyuluhan kesehatan untuk para santri Ponpes Abu Dzarrin.
"Untuk konsultasi kesehatan dan khitan gratis digelar pagi. Untuk penyuluhan kesehatan pada siang hari," tutur dr Askan.
Masih menurut dr Askan bahwa sebelumnya, atau pada Sabtu (22/10/2022) lalu, bertempat di Hotel Eastern Bojonegoro, IDI Cabang Bojonegoro juga telah menggelar seminar terkait kesehatan kulit dengan tema "Breakthrough in Preventing Skin Aging"
"Semoga kegiatan yang kita rencanakan esok, berjalan sukses dan memberikan kemanfaatan bagi sesama. Aamiin," kata dr Askan.
Seminar kesehatan kulit dengan tema "Breakthrough in Preventing Skin Aging" yang digelar IDI Cabang Bojonegoro. Sabtu (22/10/2022) lalu. (Foto: Dok. Istimewa)
Sejarah Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Organisasi Ikatan Dokter Indonesia sejatinya telah lebih dulu lahir jauh sebelum diresmikan pada 1950. Perkumpulan dokter di nusantara ini berdiri pada tahun 1911 dan sebelumnya diberi nama Vereniging van Indische Artsen . Selama kurang lebih lima belas tahun berjalan, pada tahun 1926, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI).
Pada tahun 1940, VIG mengadakan kongres di Solo. Kongres menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran. Tiga tahun berselang, pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Selanjutnya pada 30 Juli 1950, atas usul Dr. Seni Sastromidjojo, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia), dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) mengadakan satu pertemuan yang menghasilkan “Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)”, yang diketuai Dr. Bahder Djohan.
Puncaknya tanggal 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yang kemudian diresmikan pada bulan Oktober 1950. Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama. (adv/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo