DLH Bojonegoro Tekankan Pentingnya Pengenalan Pengelolaan Sampah Sejak Dini
Senin, 13 November 2023 17:45 WIBOleh Mulyanto
Bojonegoro - Sampah bisa menjadi bahaya jika dibiarkan begitu saja, bisa menjadi sumber penyakit dan bencana apabila tidak dikelola dengan baik. Sebaliknya, sampah yang dikelola dengan baik bisa memberikan manfaat untuk manusia.
Seperti sampah yang ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk yang dikelola dengan baik. Sampai kini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bojonegoro selaku pengelola TPA Banjarsari terus melakukan terobosan untuk mengelola sampah agar menjadi lebih bermanfaat.
Salah satu terobosan yang dilakukan DLH Bojonegoro dalam pengelolaan sampah di TPA Banjarsari adalah dengan daur ulang. Yaitu dengan mendaur ulang sampah menjadi berbagai macam olahan. Misalnya sampah daun yang didaur ulang menjadi pupuk organik. Tak hanya menjadi pupuk organik ternyata, bahkan sampah daun bisa dibuat jadi gas metana dan BBM.
Berbekal ketekunan tim dalam mengelola sampah bisa membuat TPA Banjarsari dilirik banyak pihak. TPA Banjarsari saat ini hampir tak pernah sepi akan pengunjung. Bahkan, kini TPA Banjarsari menjadi salah satu objek untuk penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari berbagai sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Bidang Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro Ramada H.M mengatakan TPA Banjarsari memang bisa dikatakan sebagai tempat tempat yang layak untuk dijadikan contoh tentang bagaimana mengelola sampah.
"Sampah memang menjadi momok sendiri. Namun jika dikelola dengan baik bisa lebih bermanfaat," ucap Ramada.
Saat ini, produk yang dihasilkan dari TPA Banjarsari bisa dimanfaatkan sendiri mulai dari pupuk organik digunakan untuk tanaman di lingkungan kantor TPA, bahan bakar sampah plastik digunakan untuk keperluan kantor serta kendaraan pribadi milik pegawai DLH. Sementara untuk gas metana disalurkan untuk keperluan sejumlah warga sekitar TPA serta pedagang kaki lima (PKL) di lingkungan sekitar.
Ramada menjelaskan bahwa kerjasama dengan lembaga pendidikan khususnya tingkat sekolah sangat penting untuk mengenalkan dan menyadarkan para pelajar sejak dini tentang pentingnya mengelola sampah serta bahayanya ancaman sampah.
Pengenalan pengelolaan sampah perlu diperkenalkan sejak dini. Harapannya anak-anak bisa malakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing. Melalui cara sederhana seperti ini, nantinya bisa menjadi hal besar tentang pengenalan lingkungan.
Dalam Pembelajaran Kurikulum P5 tema lingkungan sendiri diterangkan untuk mengenal jenis-jenis sampah, praktik cara membuang sampah sesuai jenisnya, serta pengelolaan sampah dengan sistem reduce, reuse, dan recycle (3R). Termasuk membuat pupuk kompos dari sampah organik.
“Kami ajarkan anak-anak peduli lingkungan sejak dini. Melalui pemilahan sampah di rumah masing-masing. Melalui cara sederhana seperti ini, siswa sebagai generasi muda sudah membantu petugas kebersihan,” kata Ramada.
Hal senada disampaikan salah satu pengunjung pada Senin (13/11/2023), Asmaul Husna (32) guru dari SDN Kanten Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Husna mengatakan kunjungannya ke TPA Banjarsari ini menjadi salah satu kegiatan Outing Class atau pembejaran di luar kelas.
Dia bersama 76 siswa didiknya datang ke TPA Banjarsari untuk belajar pengelolaan sampah dengan benar. Sebab kata Husna sampah menjadi ancaman yang cukup serius di tengah krisis iklim yang melanda bumi saat ini.
“Kami belajar bagaimana pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos , pengelolaan plastik menjadi BBM, pengelolaan gas metana menjadi energi listrik serta mengembalikan sampah menjadi media ramah lingkungan,” kata Husna.(mul/toh)
Reporter: Mulyanto
Editor: Mohamad Tohir