News Ticker
  • Pemprov Jatim Raih Penghargaan Terbaik I Nasional dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan
  • Pemprov Jatim dan Jateng Tandatangani 11 Perjanjian Kerja Sama Lintas Sektor
  • DPRD Bojonegoro Bahas Raperda Kawasan Tanpa Rokok, PDIP Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi
  • DPRD Bojonegoro Usulkan Pembangunan Rest Area Khusus Sopir Truk
  • Bondan Prakoso Tampil Memukau pada Malam Puncak BYF 2025 di GOR Utama Bojonegoro
  • Menelusuri Jejak Sejarah di Pesarean Eyang Bugadung, Asal-Usul Nama Bojonegoro
  • Menikmati Malam Ceria Bersama Keluarga di Alun-Alun Bojonegoro
  • DPRD Bojonegoro Setujui KUA-PPAS 2026, Total Belanja Daerah Capai Rp6,79 Triliun
  • Museum Rajekwesi Bojonegoro Kini Berada di Tengah Kota
  • BPKAD Jelaskan Alasan Pemkab Bojonegoro Depositokan Rp 3,6 T di Bank
  • SIG Pabrik Tuban Ajak Kelompok Petani Bersama Jaga Kawasan Reklamasi & Green Belt
  • Puluhan Pelajar Bojonegoro Adu Tangkas di Battle of Mind Olimpiade Matematika
  • Waspadai Penyakit Pergantian Musim, Ini Kata Dokter Penyakit Dalam
  • Melihat Serunya Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival 2025
  • Bupati Wahono Resmikan Gedung Baru BPR Bojonegoro, Dorong Inovasi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
  • Optimalkan Donor, Persediaan Darah di PMI Bojonegoro Aman
  • Denny Caknan Pukau Penggemar pada Perayaan Hari Jadi Bojonegoro ke 348 di GoFun
  • Bojonegoro Innovative Award 2025: Menginspirasi Budaya Inovasi dan Kolaborasi
  • Bupati Blora Dorong Peternak Lele Kembangkan Potensi Perikanan
  • Geger Penemuan Dua Speedboat Hanyut di Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro
  • Tiga Nama Lolos Seleksi Tahap Akhir Sekda Bojonegoro
  • Turut Sukseskan Program Pemerintah, SIG Buka Peluang Bermitra dengan Kopdes Merah Putih
  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Blora Tegaskan Dukungannya pada Pesantren
  • Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong, Blora
Konfercab IPNU-IPPNU Bojonegoro: Regenerasi Kepemimpinan dan Kepedulian terhadap Krisis Air Bersih

Konfercab IPNU-IPPNU Bojonegoro: Regenerasi Kepemimpinan dan Kepedulian terhadap Krisis Air Bersih

Bojonegoro - Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Bojonegoro menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU XVII dan IPPNU XVIII pada 15-16 Februari 2025.
 
Acara ini menjadi momentum penting bagi kader-kader IPNU-IPPNU untuk mengevaluasi perjalanan organisasi, penyampaian laporan pertanggungjawaban sekaligus memilih pemimpin baru yang akan membawa estafet perjuangan pada periode selanjutnya.
 
Namun, ada yang unik dan penuh makna dalam Konfercab kali ini. Untuk pertama kalinya, IPNU-IPPNU Bojonegoro menyajikan minuman dari air hujan kepada tamu undangan dan peserta konferensi.
 
Inisiatif ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap krisis air bersih yang selama bertahun-tahun melanda Bojonegoro. Gerakan ini juga sebagai dukungan terhadap Gerakan Memanen Air Hujan, yang diinisiasi oleh Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono, sebagai solusi atas permasalahan air bersih yang terus menjadi tantangan bagi masyarakat.
 
 
Ketua Panitia Konfercab, Fajar Ulin Nuha, menegaskan bahwa Konfercab kali ini tidak hanya menjadi ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum membangun kesadaran sosial di kalangan pelajar.
 
“Kami ingin Konfercab ini tidak hanya menjadi agenda formal organisasi, tetapi juga memiliki dampak bagi masyarakat. Dengan menyajikan air hujan sebagai minuman, kami ingin menunjukkan bahwa solusi atas krisis air bersih bisa dimulai dari hal sederhana. Jika air hujan dikelola dengan baik, ini bisa menjadi sumber air bersih yang layak konsumsi. Kami berharap peserta dan tamu undangan bisa melihat ini sebagai langkah kecil menuju perubahan besar,” ujarnya.
 
 
Senada dengan itu, Ketua PC IPNU Bojonegoro, Ali Rohmatullah, menyampaikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan permasalahan sosial harus menjadi bagian dari karakter generasi muda NU.
 
“IPNU bukan hanya organisasi kaderisasi, tetapi juga organisasi yang harus responsif terhadap persoalan-persoalan nyata di masyarakat. Krisis air bersih adalah masalah serius di Bojonegoro. Maka, sebagai generasi muda, kita tidak bisa hanya diam. Gerakan Memanen Air Hujan adalah langkah solutif yang harus kita dukung bersama. Jika kita bisa mengubah pola pikir sejak sekarang, maka di masa depan Bojonegoro tidak lagi mengalami kesulitan air bersih,” jelas Ali kepada peserta Konfercab.
 
 
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Bojonegoro, Insaniatul Karimah, menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan akses air bersih bagi keluarga dan masyarakat.
 
“Perempuan, khususnya ibu rumah tangga, adalah pihak yang paling merasakan dampak dari krisis air bersih. Oleh karena itu, IPPNU ingin menjadi bagian dari solusi. Kami mendukung penuh edukasi tentang pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih. Jika generasi muda mulai terbiasa dengan konsep ini, maka di masa depan kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dalam menghadapi krisis air,” tegasnya.
 
Dukungan terhadap gerakan ini juga datang dari PC Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro, Dr Cholid Ubed SP PD, yang menilai bahwa gerakan ini sejalan dengan nilai-nilai Islam dalam menjaga keseimbangan alam.
 
“Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak menyia-nyiakan sumber daya alam, termasuk air. Krisis air bersih di Bojonegoro adalah ujian yang harus kita sikapi dengan bijak. Gerakan Memanen Air Hujan ini adalah langkah nyata yang perlu kita dukung. Saya mengapresiasi inisiatif IPNU-IPPNU yang tidak hanya berpikir tentang organisasi, tetapi juga masa depan Bojonegoro. Jika para pemuda sudah sadar akan masalah ini sejak sekarang, saya yakin Bojonegoro akan menjadi daerah yang lebih baik di masa depan,” ujar Ketua PCNU Bojonegoro.
 
 
Ketua PW IPNU Jawa Timur, M. Rafli Rizki Reza, turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU Bojonegoro dalam menyikapi persoalan krisis air bersih.
 
“Kader IPNU-IPPNU harus memiliki jiwa inovatif dan solutif dalam menghadapi tantangan zaman. Inisiatif menyajikan air hujan yang telah dikelola sebagai minuman dalam Konfercab ini adalah bentuk konkret bahwa pelajar NU bisa menjadi agen perubahan. Gerakan ini harus diperluas, tidak hanya di Bojonegoro tetapi juga di daerah lain yang mengalami krisis serupa. Harapan kami, kepemimpinan yang baru nantinya tetap membawa semangat perubahan dan kebermanfaatan bagi masyarakat,” jelas Rafli.
 
Konfercab IPNU XVII & IPPNU XVIII Bojonegoro diharapkan tidak hanya menghasilkan pemimpin-pemimpin baru yang kompeten, tetapi juga membangun kesadaran bahwa generasi muda harus mengambil peran dalam mencari solusi atas permasalahan sosial di sekitarnya. Dengan langkah sederhana seperti memanfaatkan air hujan, IPNU-IPPNU ingin menginspirasi bahwa perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil.
 
Dari Konfercab ini, IPNU-IPPNU Bojonegoro menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan harus disertai dengan kepedulian sosial dan aksi nyata untuk kemaslahatan umat. (red/imm)
 
 
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

20  Oktober dalam Sejarah

Tahukah Anda?

20 Oktober dalam Sejarah

20 Oktober adalah hari ke-293 (hari ke-294 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1677 - Hari ...

1761522751.2112 at start, 1761522751.5488 at end, 0.33754277229309 sec elapsed