Buku The Best Laid Plans, Karya Sidney Seldon
Seberapa Batas Rencana Manusia?
Minggu, 03 Januari 2016 09:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Sinopsis :
Leslie Stewart, wanita cantik dan ambisius, menyadari bahwa kekuasaan bagi beberapa laki-laki adalah sesuatu yang paling menggairahkan. Dan Oliver Russell, gubernur tampan dari negara bagian kecil di selatan, menyadari bahwa kemurkaan seorang wanita ternyata mengalahkan api neraka.
Kedua orang itu sama-sama menuju ke arah yang berlawanan. Oliver menyusun strategi untuk merebut kursi di Gedung Putih; Leslie menyusun rencana untuk membuat laki-laki itu menyesal pernah dilahirkan ke dunia. Akhirnya keduanya harus mengakui bahkan rencana yang paling sempurna pun bisa meleset... dengan akibat maut.
Kisah ini mengungkapkan lika-liku dua lembaga yang paling berkuasa dan keji di Amerika; dunia politik, yang penuh dengan skandal, korupsi, dan kejahatan yang terselubung; dan dunia penerbitan surat kabar, tempat kekuatan pers biasanya dipakai untuk menghancurkan kehidupan atau menjatuhkan kepala negara demi berita atau meraih penghargaan.
Review :
Saya berpikir bahwa sebenarnya pusat dari segala masalah adalah tentang cinta. Bagaimana cinta yang bisa membutakan hati dan akal sehat. Dalam aspek ini bukan hanya tentang cinta kepada manusia. Tetapi juga kepada materi dan kekuasaan.
Novel ini, The Best Laid Plans, akan memaparkan intrik-intrik dalam politik. Sidney Seldon akan membius Anda dengan jalur cerita yang tidak membosankan dan menyedot seluruh perhatian Anda. Hehe
Mulanya Leslie dan Oliver adalah satu rekan bisnis. Hubungan mereka pun berubah menjadi jalinan kasih. Bahkan acara pernikahan pun akan digelar. Namun kurang dari dua minggu sebelum hari, Leslie mendapat sebuah telepon dari salah satu media pers, bahwa Oliver akan menikah dengan putri seoarang Senator.
Dunia serasa runtuh. Leslie kecewa, namun dia tidak berniat melepaskan Oliver begitu saja. Leslie bertekad untuk membalas dendam pada Oliver. Leslie masuk di dunia pers. Perlahan namun pasti dia menguasai media pers. Tujuannya hanya satu, menjatuhkan nama Oliver lewat berita.
Sedangkan Oliver sendiri, dibantu mertuanya, Todd Davis, menapaki kursi tertinggi di gedung putih, yaitu Presiden. Adanya kasus pembunuhan pada banyak gadis muda akibat ekstasi, membuat Leslie terus mengarahkan media untuk menganggap bahwa Presiden yang tidak lain adalah Oliver, sebagai pembunuhnya.
Hem... hanya saja, pusat cerita tidak selalu pada mereka. Ada juga Dana Evans, salah satu karyawan Leslile yang mengungkapkan siapa sesungguhnya pelaku dari pembunuhan keji tersebut. Dana Evans sebelumnya meliput di medan perang. Di mana akhirnya dia dipertemukan pada seorang anak kecil yang hidup di bawah dentuman peluru. Sehingga Dana Evans pun memboyongnya ke Amerika dan menganggapnya sebagai anak.
Rencana manusia mungkin sudah teroganisir secara sempurna. Tetapi kehendak Tuhan, tidak bisa dihindari. Apalagi apabila terus saja terperangkap dalam dendam dan merugikan orang lain. Mungkin klasik pepatah ini, 'serapat-rapatnya menyimpan bangkai, suatu saat akan tercium juga.'. Atau 'pada akhirnya kebenaranlah yang menang.'
"Satu perang akan berakhir. Mungkin ini suatu awal yang baru. Mungkin suatu hari kelak kita akan hidup di dunia tempat orang-orang telah belajar menyelesaikan segala masalah dengan kasih sayang, bukan dengan kebencian."