Semua SPPG MBG di Bojonegoro Belum Punya SLHS
Kamis, 02 Oktober 2025 09:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Badan Gizi Nasional (BGN) mewajibkan semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengantongi Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) paling lambat akhir Oktober 2025. Namun, hingga saat ini, belum semua SPPG di Kabupaten Bojonegoro memiliki sertifikat tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Ninik Susmiati, mengatakan bahwa dari 124 SPPG yang sudah berdiri, 56 SPPG sudah operasional, 16 siap beroperasi, dan 56 lainnya sedang dalam pendampingan dengan BGN. "Belum ada satupun SPPG yang punya SLHS," kata Ninik, Kamis (02/10/2025).
Dinkes Bojonegoro melakukan inspeksi kesehatan lingkungan untuk memastikan pengelolaan limbah memenuhi standar. Ninik juga mengimbau SPPG mematuhi menu MBG yang ditetapkan ahli gizi untuk menjaga nilai gizi. "Kalau itu tidak dipatuhi, tujuan untuk menambah gizi anak sekolah, ibu hamil, dan balita tidak tercapai," pesan Ninik.
Jumlah sasaran MBG di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 377.000 jiwa, membutuhkan 125 SPPG. Namun, sebaran SPPG tidak merata, sehingga tidak bisa mengcover sasaran.
"Dinas Kesehatan selama ini tidak tahu petanya SPPG itu dibangun di mana saja. Ada yang berlebih cakupan sasarannya, ada yang kurang, dan ada sama sekali yang belum ada," tutur Ninik. (red/toh)