The Revenant, Kisah Pemburu Kulit Hugh Glass Bertahan Hidup
Senin, 28 Maret 2016 09:00 WIBOleh Muhammad Roqib *)
*Oleh Muhammad Roqib
Leonardo DiCaprio layak mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik piala Oscar 2016. Setelah penantian panjang, ia akhirnya menyabet piala Oscar itu lewat film yang dibintanginya, The Revenant. Sutradara The Revenant, Alejandro G Inarritu, juga terpilih sebagai sutradara terbaik dalam ajang penghargaan film bergengsi itu.
Film The Revenant diangkat dari novel The Revenant : A Novel of Revenge karya Michael Punke. Film ini terinspirasi oleh pengalaman penjelajah dan pemburu kulit Hugh Glass. Berlatar di Montana dan Dakota Selatan tahun 1823, film ini mengisahkan perebutan wilayah suku Indian dengan orang kulit putih.
Akting Leonardo sangat mengesankan dalam film The Revenant itu. Ia tampil total. Kisah dimulai saat Hugh Glass, tokoh yang diperankan Leonardo, bersama 40 penjelajah dan pemburu kulit binatang berkemah sambil membersihkan kulit di tepi sebuah sungai. Air yang mengalir, salju yang turun dengan lebat, serta pohon-pohon yang menjulang tinggi digambarkan begitu detail.
Ketegangan langsung dimulai ketika kelompok Hugh Glass itu diserang oleh sekelompok Indian. Hugh Glass dan para pemburu melawan serangan itu dengan senapan mesiu. Sementara, suku Indian menyerang dengan melesakkan panah ke berbagai arah. Serangan tiba-tiba itu membuat Hugh Glass dan kelompoknya kalang kabut. Dari 40 orang, tinggal 10 orang yang tersisa dan kemudian memilih melarikan diri sambil membawa kulit.
Hugh Glass begitu melindungi anaknya. Glass menikah dengan seorang gadis Indian sehingga anaknya itu merupakan campuran kulit putih dan Indian. Kelompok Hugh Glass terus lari dari kejaran suku Indian yang disebut Ree. Menjelajah hutan dan pegunungan. Alam yang begitu keras. Di tengah hutan, Hugh Glass dan kelompoknya berkemah. Saat itulah Glass menyisir hutan, agak jauh dari kelompoknya. Tiba-tiba seekor beruang grizzly, berukuran besar, menyerangnya. Glass sempat menembaknya, namun beruang itu terus menyerang, mencabik dan menerkam. Glass mengerang kesakitan. Tubuhnya tercabik-cabik. Glass kemudian mengambil pisau dari bajunya dan menghunjamkannya ke leher beruang itu beberapa kali hingga ia dan beruang itu terlempar ke jurang. Tubuhnya ditindih tubuh beruang yang sudah mati itu.
Teman-teman Glass menemukan Glass dalam keadaan luka parah. Tubuhnya terkoyak. Teman-temannya kemudian mengobatinya dan menaruhnya dalam sebuah tandu. Anak Glass, menemaninya. Namun, alam yang keras dan medan yang berat membuat perjalanan sambil membawa Glass yang ditandu semakin sulit. Akhirnya, teman-teman Glass memilih meninggalkan Glass yang sudah hampir mati itu. Tinggal anaknya dan dua temannya, John Fitzgerald, yang menemani Glass.
Namun, Fitzgerald yang diperankan Tom Hardy, menghianati Glass. Fitzgerald membunuh anaknya dan meninggalkan Glass yang terbujur dalam keadaan luka parah. Glass juga dikubur dalam keadaan masih hidup. Namun, Glass berjuang tetap hidup. Sambil merayap Glass memakan bangkai binatang. Ia juga mengobati sendiri lukanya dengan bubuk mesiu.
Glass masih dibayangi kelompok Ree yang mengejarnya. Untuk bertahan hidup, Glass menangkap ikan di sungai dan menyantapnya hidup-hidup. Glass mendapatkan seekor kuda. Namun, ia masih dikejar kelompok Ree. Saat dikejar itulah ia terjatuh di tebing curam. Salju tebal menutupi pohon-pohon pinus. Kuda yang ditungganginya mati terjatuh. Dalam keadaan itu, Glass membelah perut kudanya. Ia lalu tidur di dalam perut kudanya itu agar tetap bisa bertahan dari dinginnya salju.
Glass akhirnya bisa ditemukan oleh teman-teman sesama pemburu yang telah membuat perkemahan. Namun, Glass dengan perasaan dendam pada temannya, Fitzgerald, tidak mau beristirahat. Ia ingin membunuh Fizgerald yang telah membunuh anaknya.
Hingga akhirnya, Glass berhasil menemukan jejak Fizgerald yang melarikan diri di hutan. Glass dan Fizgerald bertarung dengan keras. Sampai akhirnya Fitzgerald dan Glass terluka parah. Dalam keadaan itulah, Glass sadar usahanya untuk membalas dendam bukanlah jalan yang terbaik. Ia lemparkan tubuh Fizgerald ke aliran sungai. Fizgerald kemudian dibunuh oleh kelompok Indian.
Film The Revenant ini menggambarkan bagaimana kerasnya alam dan kehidupan di Amerika pada masa itu. Adegan demi adegan dalam film itu terlihat sangat natural. Bagaimana Hugh Glass diserang beruang, saat ia bertahan hidup dengan makan bangkai dan ikan, bertahan di perut kuda sangat apik digambarkan.
Film ini merupakan kolaborasi kedua antara Leonardo DiCaprio dan Tom Hardy (film sebelumnya adalah Inception). Fotografi utama dilakukan bulan Oktober 2014. Permasalahan lokasi dan kru menyebabkan produksinya dimundurkan dari Mei sampai Agustus 2015. (*/kik)