Resensi Novel The Vanilla Heart Karya Indah Hanaco
Tentang Ketulusan dan Kejujuran Meraih Cinta
Minggu, 29 Mei 2016 07:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
AROMA lembut vanila dalam setiap makanan atau minuman memang tidak mudah ditolak. Apalagi bila rasa vanila membuat kita lebih dekat kekasih hati. The Vanilla Heart karya Indah Hanaco merupakan rangkaian buku terbitan Bentang (Mizan) bertema whats your love flavour?
Kau membuatku sadar bahwa cinta butuh perjuangan.
Berjuang mendapatkan, meluluhkan dan mempertahankan.
Hingga aku menyadari bahwa hadirmu bagai vanila
mampu mendatangkan kesederhanaan cinta yang tidak biasa
Tetapi tahukah kau, dirimu terkadang menyebal.
Terlalu cepat berlari hingga membuatku takut dan ragu
Hugo Ishmael sangat terpukul ketika rencana pertunangannya dengan Farah harus dibatalkan oleh gadis itu dengan alasan belum siap berkomitmen. Lantas hubungan apa yang dijalaninya selama lebih dari tujuh tahun itu?
Hugo merasa bahwa Farah tidak mencintai dirinya seutuhynya. Mungkin Hugo hanyalah pelengkap saja bagi hidup Farah yang sempurna. Dan tidak ada Hugo pun, hidup Farah baik-baik saja.
Kekalutan hidup Hugo karena cinta itu mengantarkan dirinya pada petaka. Hugo menabrak dua gadis SMA dengan mobilnya. Salah seorang gadis itu mendamprat Hugo habis-habisan. Bukannya minta maaf, Hugo malah melamar gadis pemarah tersebut. Pukulan dihidung tak terhindarkan yang menjadi jawaban si gadis itu.
Hugo pun kabur ke Bristol, salah satu kota di Inggris dan membatalkan pergi ke Australia bersama Farah. Selama lima tahun berada di sana, dia menyesap rasa asing yaitu rasa vanila, dan menyingkirkan kopi yang menjadi minuman wajib dia sebelumnya.Vanila juga yang membawanya bertemu dengan gadis yang menolaknya. Domino, begitu Hugo memanggilnya. Perjuangan Hugo untuk mendapatkan cinta Domino pun dimulai.
Dalam novel ini, Indah secara eksplisit ikut mempertanyakan hubungan yang telah lama terikat. Melalui hubungan Hugo dan Farah, kita akan mencoba bertanya-tanya benarkah kita sudah bersama pasangan yang tepat. Seorang yang dibutuhkan dalam hidupnya?
Indah juga menciptakan konflik-konflik yang lucu dan sangat pas dengan karakter utama perempuan, Dominique yang dipanggil Domino yang pemarah. Meski kejadian kecil seperti terjebak di lift sering sekali digunakan dalam banyak cerita, Indah membuatnya tetap asyik untuk dinikmati.
Hanya saja dalam novel ini, tokoh antagonis memang tidak terlalu diperlihatkan. Sehingga konfliknya lebih sering ke batin masing-masing pemeran utamanya saja.
Dan saya paling suka dengan pembatas bukunya yang bergambar es krim. beberapa teman terkecoh dengan pembatas yang dikira es krim betulan.