Quen of The Dessert
Kisah Perjalanan Perempuan Inggris di Negeri Padang Pasir
Rabu, 08 Juni 2016 11:00 WIBOleh Muhammad Roqib *)
*Oleh Muhammad Roqib
Film ini dibuka dengan pemandangan padang pasir, rombongan unta yang membawa barang-barang perbekalan, dan desir angin yang berembus kencang. Hamparan padang pasir yang tiada batas, terik matahari yang menyengat, pegunungan cadas, menggambarkan kerasnya kehidupan di kawasan Timur Tengah.
Film Queen of The Desert ini berlatar belakang awal abad ke-20 setelah keruntuhan kekuasaan Ottoman di wilayah Timur Tengah. Film ini terinspirasi dari kisah nyata perjalanan Gertrude Bell yang diperankan oleh Nicole Kidman. Ia seorang traveller, arkeolog, dan juga atase politik Kerajaan Inggris.
Gertrude Bell, seorang perempuan intelek dari kalangan bangsawan Inggris, merasa bosan dengan kehidupannya di Inggris. Ia ingin menjelajah Timur Tengah, merasakan aroma padang pasir. Ia tahu kehidupan di padang pasir keras, banyak konflik antar suku dan pemberontakan. Namun, ia ingin mendapatkan pengalaman baru.
Bell kemudian pergi ke Persia kala itu. Ia menikmati kehidupan dan kebudayaan di padang pasir. Ia kemudian jatuh cinta dengan Henry Cadogan, seorang atase Kerajaan Inggris di Persia. Namun, kisah cintanya itu tidak direstui oleh orang tuanya. Padahal, sang kekasih, Henry Cadongan, sudah meminang dan mengajaknya menikah.
Bell dipanggil oleh orang tuanya kembali ke Inggris. Ia pun pulang. Namun, ia kemudian mendapatkan surat dari Persia yang mengabarkan kekasihnya, Henry Cadongan, meninggal akibat kecelakaan. Hati Bell remuk redam. Ia tak kuasa menahan sedih.
Bukannya surut, Bell malah ingin kembali ke Timur Tengah. Ia melakukan pencarian dan perjalanan menjelajah negeri-negeri di Timur Tengah, ke Irak, Yordania, Turki, Arab. Selama perjalanannya menjelajah itu, ia ditemani Fattuh (Jay Abdo).
Beberapa kali rombongan Bell dicegat oleh kelompok pemberontak. Ia juga sempat ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata dari berbagai suku itu. Tetapi, ia selalu bisa berkomunikasi dengan pimpinan kelompok itu, meyakinkannya kalau ia bertujuan damai. Bahkan, ia akhirnya dianggap yang paling bisa memahami dan mengerti kehidupan masyarakat di Timur Tengah kala itu. Nama Gertrude Bell akhirnya cukup kondang. Namanya tersebar dari mulut ke mulut.
Ia suatu ketika pernah ditawari menjadi mata-mata oleh militer Kerajaan Inggris. Namun dengan tegas ia menolaknya. Ia juga bertemu dengan teman sebangsanya yang juga dikenal intelektual yakni Lawrence yang diperankan oleh Robert Pattinson. Mereka berdua sama-sama tertarik mempelajari kehidupan masyarakat Timur Tengah.
Bell menjelajah daerah-daerah terdalam yang belum pernah dijamah manusia di Timur Tengah. Ia mencatat setiap daerah yang ditemuinya itu. Ia juga terbiasa bertahan hidup di tengah kerasnya alam padang pasir.
Selama perjalanannya itu, Gertrude Bell menjalin kasih dengan seorang perwira militer kerajaan Inggris. Namun, perwira itu sudah beristri meski pun pernikahannya di ujung tanduk. Tetapi, Bell belum bisa melupakan hubungannya di masa lalu dengan Henry Cadongan. Kisah cintanya kembali berujung tragis ketika sang perwira itu dikabarkan tewas dalam peperangan.
Bell melanjutkan petualangannya. Ia pergi ke Irak dan Yordania. Ia mendorong negeri-negeri itu menjalankan pemerintahan secara modern. Pada akhirnya Gertrude Bell disebut-sebut sebagai ratu padang pasir. Ia disebut sebagai Queen of The Desert. Ia menginspirasi negara-negara di Timur Tengah yang selalu berkecamuk itu agar bisa hidup berdampingan.
Ilustrasi foto www.hade-movie-tumblr.com
Penulis adalah pegiat di komunitas Langit Tobo dan Kampung Ilmu Bojonegoro