Salju, Orhan Pamuk
Jumat, 08 Juli 2016 08:00 WIBOleh Muhammad Roqib *)
*Oleh Muhammad Roqib
Salju mulai turun ketika seorang wartawan dan penyair bernama Ka tiba di Kars, sebuah kota kecil di perbatasan Turki.
Ka menyelidiki kasus bunuh diri yang mewabah di kalangan wanita muda di Kota Kars. Anak-anak muda itu nekat mengakhiri hidupnya dengan latar belakang kondisi sosial dan ideologi. Ka juga menemukan hasrat cinta masa lalunya bersama Ipek, kekasihnya.
Namun, Ka tanpa sadar akhirnya terseret di dalam gejolak kemelut Kars. Konflik antarpergerakan Islam, benturan agama dan sekularisme, serta aparat penguasa yang bertindak sewenang-wenang merupakan segelintir persoalan di tengah gunung es masalah di kota yang diisolasi akibat badai salju tersebut.
Salju adalah sebuah dilema yang dihadapi oleh sebuah bangsa yang terbelah antara tradisi, agama, dan modernisasi.
Orhan Pamuk, peraih Hadiah Nobel Sastra asal Turki, meramu dan menyajikan dengan apik permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Turki menjadi sebuah novel yang menarik dan meninggalkan kesan mendalam.
Karya Orhan Pamuk lainnya yang juga brilian adalah Istanbul, kenangan sebuah kota dan Namaku Merah. Orhan Pamuk mampu menggambarkan secara detail sisi-sisi kehidupan warga Turki. Pemikiran dan peradabannya.
Orhan Pamuk lahir dari keluarga kelas menengah di Turki. Sejak kecil ia hidup bersama keluarga besarnya di sebuah apartemen besar yang menghadap ke Sungai Boshphorus. Ia suka melukis dan juga menulis. Ia mengisahkan dan menceritakan kehidupan bangsanya lewat berbagai novel. Seperti halnya Pramoedya Ananta Toer di Indonesia, Orhan Pamuk merupakan sang maestro sastra dari Turki.
Penulis pegiat Langittobo dan Kampung Ilmu